JOGJA – Kehadiran New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) di Kulonprogo, menuntut peningkatan kualitas layanan pariwisata di DIY. Termasuk para pelaku usaha jasa boga yang diimbau untuk meningkatkan kualitas pelayananya.

Itu dikatakan Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY Rose Sutikno saat membuka bimbingan teknis (bimtek) jasa usaha boga, di Hotel Royal Darmo pada Senin (18/2). “Tentunya sebagai pintu masuk pariwisata sudah semestinya pihaknya bersiap- bersiap. Tak hanya disektor angkutan wisata tetapi juga boga,” katanya.

Adapun peningkatan pelayanan boga terbagi menjadi beberapa hal. Mulai dari produk, pelayanan, dan pengelolaan. Menurut dia, banyaknya pelaku usaha yang belum bersertifikat menjadi alasan mengapa kegiatan Bimtek tersebut digelar.

“Selain untuk meningkatkan pengetahuan mereka akan standarisasi produk, juga sebagai modal untuk dapat bersaing dengan usaha boga lainnya,” ujarnya.

Standarisari usaha jasa boga sendiri tertuang dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Permen Parekraf) Nomor 18/2014. Dalam peraturan tersebut menyebutkan semua hal yang berkaitan dengan produk, pelayanan, dan pengelolaan diatur sebagaimana mestinya.

Selain itu acara bimtek digelar untuk mengantisipasi usaha jasa boga yang datang dari luar daerah. “Jangan sampai mereka- mereka ini hanya memberi pelayanan kepada wisatawan nusantara saja tetapi juga harus mampu melayani wisman wisatawan mancanegara yang datangan melalui NYIA,” ungkapnya.

Untuk mendapat mendapatkan sertifikat berstandar ada beberapa hal yang perku diperhatian. Misal, menjaga kebersihan dan higienitas produk, konsistensi rasa, dan cara penyajian. “Jadi ya betul- betul dipersiapkan, sehingga nanti di Jogja banyak restoran berkonsep asing yang memiliki kualitas berstandar nasional,” tambahnya. (*/met/pra/mg1)