SLEMAN – Merapi kembali melakukan “aktivitas”nya. Kali ini guguran awan panas sebanyak tujuh kali. Guguran awan panas ini masih kurang dari tiga kilometer, saat ini terjauh baru dua kilometer.

Menurut Kepala BPPTKG DIJ Hanik Humaida, saat ini fase awan panas tapi masih kecil sehingga masyarakat diminta untuk tetap tenang meski waspada. Dijelaskan, awan panas beruntun ini karena ada suplai dari dalam yang bercampur dengan gas.

”Dari data-data yang ada, sudah tenang lagi. Suplai magma masih kecil tapi kontinu, begitu pula dengan volume kubah lavanya.

Dia menjelaskan, tekanan untuk Merapi termasuk kecil. Belum ada kecenderungan magma makin banyak. Ini berdasarkan pantauan selama Februari, total sejak awal guguran 21 kali.

”Kami terus memantau selama 25 jam. Data terus dievaluasi. Hujan abu sudah sejauh lima kilometer. Hujan abu ini terpengaruh kecepatan angin. Karena kecepatan angin lemah tidak terdistribusi. Lokasi ke arah selatan sampai Cangkringan, Serunen, Kali Tengah Lor. Abu juga masih sangat tipis,” jelasnya.

Hunik mengimbau masyarakat tetap tenang namun waspada. Rekomendasi jarak aman masih tiga kilometer. ”Untuk pendakian tidak boleh,” ujarnya. (cr9/ila)