JOGJA – Ide kreasi seni kriya bisa datang dari mana saja. Memanfaatkan limbah kayu misalnya, ternyata mampu menjadi peluang bisnis. Hal itu pula yang mendorong sebuah usaha kriya bernama Kamar Kayu Woodcraft.

Diproduksi sejak 2014, Kamar Kayu justru lebih banyak dipasarkan di luar daerah Jogjakarta. Yakni sekitar Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi). “Pemasaran di Jogjakarta malah jarang,” ujar sang pemilik Kamar Kayu Muhammad Anang Ali Husain, saat ditemui di Jogja Expo Center (JEC), Rabu (20/2).

Target pasar di luar wilayah Jogjakarta itu diakuinya disebabkan oleh sarana pemasaran yang dilakukan. Yakni melalui media sosial seperti Instagram, serta masuk ke market place seperti Tokopedia. Pada umumnya para konsumen yang memesan (order) via online adalah mereka yang ingin produk costum. “Misalnya mereka pengin pesan jam dinding yang ada tulisannya. Entah happy birthday atau apa,” jelas Anang.

Meski telah hampir lima tahun usahanya berjalan, Anang mengaku tokonya masih kecil dan menjadi satu dengan workshop yang digunakannya sebagai tempat produksi. Ada pun jenis item yang diproduksinya cukup beragam. Seperti lampu tidur, jam dinding, tempat pensil, hingga kotak perhiasan. “Item pokoknya kita segmen di home decor,” tutur Anang.

Dia pun mengaku, hampir setiap produknya terinspirasi dari segala benda kebutuhan kamar. Itu pula yang menjadi nama produknya yakni Kamar Kayu. Proses pembuatan produk diakui Anang memakan waktu cukup lama. Sebab, dia dan beberapa karyawannya harus mengolah limbah kayu yang menjadi bahan baku produk. “Prosesnya panjang. Karena sebenarnya hampir semua limbah kayu ada bekas-bekas pakunya. Makanya harus dihaluskan dulu,” kata Anang.

Tak hanya itu, dia pun harus cermat menyortir, mengupas, hingga memilih bagian dalam kayu yang masih bagus. Biasanya satu produk Kamar Kayu bisa dibuat dalam waktu dua hari. Sedangkan proses yang cukup memakan waktu lama terletak pada pelukisan yang dilakukan secara manual. Terlebih untuk produk pesanan konsumen. “Paling lama bagian melukis karena dikerjakan dengan tangan,” ujarnya.

Dia pun mengungkapkan bahwa beberapa produknya terbilang eksklusif. Sebab, ada beberapa produk yang bisa dibuat setelah menemukan bentuk limbah kayu yang pas. Sementara itu, untuk kisaran harga, Kamar Kayu mematok biaya Rp 50.000 hingga Rp 350 ribu. (cr9/din/mg2)