KULONPROGO – Warga Gunung Gempal, Giripeni, Wates, dikejutkan adanya aksi penembakan terhadap showroom dealer sepeda motor di Jalan Wates-Jogja Km 2 desa setempat, Selasa(26/3). Dua lubang bekas tembakan ditemukan bersarang di kaca depan showroom.
Lubang dengan diameter 8 milimeter dan serpihan kaca yang tercecer di ruang pamer itu, kali pertama ditemukan petugas jaga malam showroom. Selain bekas tembakan dan serpihan kaca, juga ditemukan proyektil peluru di dua titik di halaman showroom.
Petugas jaga malam showroom Suroto mengatakan, pada pukul 06.00 ia melihat ada dua lubang di kaca dan serpihan kaca berserakan di dalam ruang pamer. Sebelumnya sekitar pukul 03.00 ia mengaku mendengar suara ledakan dari arah area pamer kendaraan.
Suroto sempat mencari sumber suara dan menengok kondisi halaman luar kantor, namun tidak mendapati adanya sesuatu hal atau keberadaan orang yang mencurigakan. “Saya belum tahu ada lubang di kaca karena kondisi gelap. Pagi harinya baru kelihatan,” ucapnya.
Dijelaskan, malam itu ia berjaga seorang diri. Biasanya ditemani satu rekan yang juga bertugas menjaga showroom. Kendati demikian, ia memastikan pintu gerbang depan dalam kondisi terkunci dan tidak ada orang lain di halaman.
“Begitu melihat ada lubang bekas tembakan saya langsung menghubungi rekan dan melaporkan ke Polres Kulonprogo. Polisi langsung melakukan olah TKP. Polisi juga akan mencermati rekaman CCTV di showroom,” jelasnya.
Kapolres Kulonprogo AKBP Anggara Nasution menegaskan, dugaan awal lubang itu berasal dari tembakan unit mesin airsoft gun atau senapan angin. Dugaan diperkuat dari bekas lubang dan retakan di kaca serta bentuk proyektil berupa jenis mimis, bukan peluru tajam.
“Peluru tidak menembus kaca, melainkan terpantul hingga sekitar 10 meter di halaman bangunan. Bisa dipastikan daya tembaknya tidak cukup kuat. Saya pastikan bukan senjata api. Penembakan dilakukan dari luar pagar atau mungkin dari jalan,” tegasnya.
Meskipun diyakini motif di balik penembakan itu bukan aksi teror, pihaknya tetap akan mempelajari alat bukti yang bisa mengarahkan kepada pengungkapan siapa pelaku penembakan. “Kalau saya lihat bukan teror, tapi lebih karena motif tertentu dari pelaku,” ujarnya.
Kapolda: Jangan Berandai-andai
Sementara itu dari Sleman dilaporkan terjadi pembakaran Honda Supra X 125 di daerah Gamping, Minggu malam (24/3). Kapolda DIJ Irjen Pol Ahmad Dofiri memastikan, ada pendalaman terkait kasus di Sleman maupun penembakan di Kulonprogo ini. Jenderal polisi bintang dua ini enggan berandai-andai. Terutama penyebab dari kedua kasus yang terjadi dalam kurun waktu berdekatan itu.
“Masih kami dalami untuk kedua kejadian ini. Pertama tentu melacak para pelakunya. Kemudian motif aksi dari kedua aksi tersebut,” jelasnya saat ditemui di Jogja Expo Center (JEC), Selasa(26/3).
Saat disinggung terkait penembakan, dia juga enggan berbicara banyak. Hanya saja dari penyelidikan sementara berasal dari senapan angin. Dugaan dikuatkan adanya penemuan proyektil senapan berupa peluru mimis.
Untuk penyelidikan dia menyerahkan kepada jajaran Polres Kulonprogo. Selain keterangan saksi, juga bisa dari rekaman close circuit television (CCTV). Ini karena lokasi penembakan berada di pinggir jalan raya Wates-Jogja Km 2. “Nanti saya cek, pasti didalami untuk kasus ini,” katanya.
Di satu sisi penyelidikan kasus pembakaran sepeda motor terus bergulir. Saat ini jajarannya telah memanggil beberapa saksi. Termasuk warga yang melihat sosok pelaku. Sebagai catatan, pemilik motor sempat mengejar pelaku namun tidak tertangkap.
Mantan Kapolresta Jogja ini juga memastikan kondisi Jogjakarta tetap kondusif. Langkah antisipasi terus dilakukan oleh setiap jajaran. Mulai dari patroli rutin, adanya satgas Progo Sakti hingga operasi Mantab Brata Progo 2019.
“Saksi sudah kami periksa, mudah-mudahan bisa mengarah siapa pelakunya yang bakar motor. Motif belum tahulah, kan tersangka masih diburu,” ujarnya.
Dofiri meminta warga tidak mengambil kesimpulan secara asal. Pernyataan ini guna menjawab spekulasi kaitan dengan teror di Jawa Tengah. Di mana beberapa waktu lalu sempat ada pembakaran acak ke sejumlah kendaraan bermotor. (tom/dwi/laz/mg2)