SLEMAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIJ mencatat tidak sedikit petugas KPPS yang tumbang. Hingga Selasa (23/4) ada empat anggota KPPS yang meninggal dunia. Dan, kondisi kesehatan tujuh petugas KPPS lainnya turun.

Ketua KPU DIJ Hamdan Kurniawan mengklaim satu di antara empat petugas KPPS yang meninggal dunia bukan karena kelelahan. Melainkan faktor lain. Berdasar penyelidikan polisi, Ketua KPPS TPS 21 Murten, Tridadi, Sleman Tugiman Jumat (19/4) nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri lantaran masalah keluarga.

Selain Tugiman, Hamdan menyebut, anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ngampilan, Kota Jogja juga meninggal dunia karena faktor lain. Anggota PPK bernama Nawawi itu meninggal dunia sebulan lalu.

”Apapun itu penyebabnya kami tetap prihatin,” jelas Hamdan di kantornya.

Menurutnya, waktu tiga petugas KPPS lain yang meninggal dunia cukup berurutan. Dimulai dengan meninggalnya petugas KPPS TPS 04 Semanu, Gunungkidul Gunawan, 50, Rabu pagi (17/4). Lalu disusul Anggota KPPS Tamanmartani, Kalasan, Sleman Sudarwanto, 51, Senin (22/4). Terakhir, Ketua KPPS TPS 25 Sagan, Caturtunggal, Depok, Sleman Lilik Kuswanto, 60.

Terkait tujuh petugas KPPS yang jatuh sakit, Hamdan menyebut di antaranya menjalani rawat inap.

Hamdan menyadari kondisi kesehatan potensi KPPS yang berpotensi turun bisa bertambah. Lantaran proses rekapitulasi suara masih berjalan. Dari itu, Hamdan meminta pemkab/pemkot ikut turun tangan memberikan bantuan medis. Caranya dengan menempatkan tenaga medis di sekretariat PPK (panitia pemilihan kecamatan).

”Mayoritas mengalami kelelahan terutama H+1 pascapemungutan suara,” katanya.

Berbekal banyaknya petugas KPPS yang tumbang, Hamdan berkomitmen bakal mengevaluasi persyaratan rekrutmen. Terutama, batasan usia. Lantaran panjangnya proses pemilu membutuhkan tenaga ekstra. Kendati begitu, Hamdan berjanji KPU bakal memberikan santuan. Baik kepada petugas KPPS yang meninggal dunia maupun sakit.

”Santunan dari KPU pusat,” tambahnya.

Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Sleman Ahmad Baehaqi menambahkan, ada dua petugas KPPS dan personel linmas yang mengalami cedera. Mereka mengalami kecelakaan saat mengantar kotak suara ke kantor Kecamatan Depok.

”Mereka dari TPS 16 Condongcatur,” katanya.

Terkait biaya pengobatan, Baehaqi menegaskan, ditanggung BPJS Ketenagakerjaan. Sebab, petugas KPPS maupun linmas telah didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan.

Terpisah, Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi mengaku bersedia memberikan bantuan pemeriksaan kesehatan. Menyusul banyaknya petugas KPPS yang bertumbangan. (dwi/har/zam/rg)