PURWOREJO – Buruh dari berbagai perusahaan, baik berskala besar maupun kecil di Purworejo, memilih menggelar kegiatan bersama dalam peringatan Hari Buruh, Rabu (1/5). Ada tiga kegiatan yang dilaksanakan yakni jalan sehat, senam bersama, dan sarasehan yang dipusatkan di Pendapa Rumah Dinas Bupati.
Kegiatan berlangsung meriah karena sebagian besar buruh mengajak serta keluarganya. Pemkab sendiri menyambut baik bentuk peringatan tersebut, di mana hal itu menunjukkan adanya kekompakan antara perusahaan dan buruh di kabupaten ini.
“Kalau di luar dirayakan dengan menggelar demo, tapi di Purworejo dilakukan dengan damai. Mereka bersama untuk demo, tapi di sini kita berbagi kebahagiaan,” kata Asisten I Setda Purworejo Gentong Sumharjono yang mewakili bupati.
Dia yakin, ke depan akan terus terjalin harmonisasi hubungan industrial di antara komponen lembaga kerja sama tripartit yang meliputi pekerja, pengusaha, dan pemerintah. Harapannya, buruh akan selalu berusaha meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan. “Dan pengusaha pun harus memberikan kesempatan bagi pekerja untuk meningkatkan kemampuannya,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Gentong menyampaikan pula sebenarnya sah-sah saja buruh melakukan demo karena menjadi wujud kebebasan berekspresi dan mengeluarkan pendapat. Hanya saja memang perlu dipertimbangkan beberapa aspeknya, baik manfaat maupun mudharatnya.
“Demo bisa memperkokoh eksistensi kaum buruh di hadapan masyarakat, tapi di sisi lain ada banyak kerugian yang ditimbulkan dari demo itu karena bisa memicu terjadinya konflik horizontal,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Purworejo Gathot Suprapto mengungkapkan, jumlah buruh di Purworejo cukup besar. Namun dalam peringatan itu pihaknya hanya menghadirkan sekitar 500 orang saja.
“Dinperinaker sebagai kepanjangan pemerintah memiliki tanggung jawab memperluas kesempatan pelatihan bagi pekerja atau buruh dalam meningkatkan kompetensinya,” kata Gathot.
Meski di Purworejo bisa dilakukan peringatan secara damai dan bersama, Gathot tidak memungkiri masih terdapat ada beberapa sumbatan antara pengusaha dan buruh. Namun, setiap kali muncul bibit permasalahan, pihaknya berusaha turun dan menjadi penengah.
“Masalah upah menjadi permasalahan yang kerap muncul. Ini juga yang tampaknya menjadi permasalahan nasional. Selain itu, masih ada perusahaan yang tergolong besar tapi belum belum memberikan BPJS bagi karyawan dan lainnya,” katanya. (udi/laz/fj)