BANTUL – Dua pekan menjelang Lebaran harga beberapa bahan pokok di DIJ mulai merangkak naik. Terutama untuk komoditas daging ayam potong.
Pantauan di Pasar Bantul harga daging ayam potong mencapai Rp 31 ribu per kilogram. Naik Rp 2 ribu sejak tiga hari lalu. “Permintaan daging ayam potong memang terus meningkat,” ungkap Suryanti, salah seorang pedagang, Selasa (21/5).
Perempuan paro baya itu mengaku selalu kehabisan stok tiap hari. Biasanya dia menyediakan sedikitnya 150 kilogram daging ayam selalu ludes diborong konsumen. Untuk memenuhi stok daging ayam, Suryanti sampai harus membelinya dari luar Bantul. Terutama dari Magelang dan Wonosobo, Jawa Tengah.
Harga daging ayam diprediksi bakal terus menanjak hingga mendekati hari-H Lebaran. “Mungkin ke depan bisa tembus Rp 38 ribu bahkan Rp 40 ribu per kilonya,” ungkap Suryanti.
Beda dengan daging ayam, komoditas daging sapi cenderung stabil. Daging kualitas satu masih bertahan di harga Rp 115 ribu per kilogram. Sedangkan kualitas 2 Rp 90 ribu per kilogram.
Menurut salah seorang pedagang Fitriani, 40, permintaan daging sapi selama Ramadan cenderung menurun. Sehari rata-rata hanya terjual 2 kilogram. “Selama bulan puasa biasanya memang sepi. Mungkin karena banyak warung bakso tutup siang hari,” katanya.
Komoditas bawang putih justru anjlok. Jika di awal Ramadan lalu tembus hingga Rp 60 ribu per kilogram, kini turun drastis menjadi Rp 30 ribu. Pun demikian bawang merah. Harganya juga terjun bebas hingga 50 persen. Dari sebelumnya mencapai Rp 50 ribu per kilogram, kini hanya Rp 25 ribu. Meski merosot tajam, kondisi harga bawang putih dan merah saat ini tergolong normal.
“Penurunan harga bawang bertahap. Per tiga hari rata-rata turun Rp 5 ribu per kilogram,” ungkap Tumirah, 56, pedagang bumbu dapur.
Sementara harga cabai cenderung fluktuatif. Harga cabai merah keriting naik menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Lima hari lalu masih bertahan di angka Rp 20 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai rawit justru turun. Dari Rp 20 ribu menjadi Rp 15 ribu per kilogram. Penurunan harga cabai rawit terjadi sejak lima hari lalu. “Kalau minyak goreng masih stabil Rp 9 ribu per liter. Mungkin nanti naik menjadi Rp 11 ribu per liter sekitar dua hari sebelum Lebaran. Seperti tahun lalu,” ucap Sri, pedagang lainnya.
Sebelumnya, Assekprov Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIJ Tri Saktiana mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya kelangkaan komoditas bahan pokok. Mengingat seperti tahun-tahun sebelumnya permintaan beberapa bahan pokok cenderung meningkat menjelang Lebaran. Terutama minyak goreng, daging ayam, terigu, dan gula.
Kendati demikian, Saktiana optimistis stok bahan pokok di DIJ masih cukup untuk memenuhi kebutuhan Lebaran masyarakat.
Untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, kata Saktiana, tim pengendali inflasi daerah (TPID) DIJ telah menggandeng organisasi perangkat daerah terkait untuk pengawasan. Untuk mencegah terjadinya lonjakan harga bahan pokok di luar kewajaran. (cr5/yog/rg)