PURWOREJO – Lebaran tinggal menghitung hari. Kesemarakan menyambutnya sudah mulai terlihat. Tidak hanya rumah, warga RT 1 RW 3, Tambakrejo, Purworejo juga mempercantik masjid.

Ya, Masjid Jami Abdul Jalil yang berdiri puluhan tahun di dalam kampung dalam dua pekan sebelum puasa berakhir sudah berbenah. Tidak saja bagian dalam yang menjadi pusat peribadahan, namun sisi luar juga digarap.

Adalah Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Majid Jami Abdul Jalil yang memelopori upaya itu. Mereka juga bahu-membahu menggalang dana intern dan mendapat sokongan dari warga lain untuk merealisasikan niat baik itu.

Hasilnya, jalan masuk ke kompleks masjid. Tepat di depan papan nama, disulap menjadi sebentuk ruang apik yang sayang untuk dilewatkan. Memanfaatkan tali yang ditautkan ke beberapa sisi di bagian atas, lampu warna warni yang dipadukan dengan payung ditautkan dalam tali. Terlihat biasa saja di siang hari, namun berubah romantis saat malam hari. “Ini menjadi yang ketiga kami lakukan,” kata Ketua Irma Muhammad Ainul Yakin, Kamis (30/5).

Dari tahun ke tahun, pembuatan hiasan itu memang semakin bagus. Respons positif dari pemudik berimbas pada dukungan yang diberikan secara material. “Memang kami ada dana dari hasil iuran IRMA, bantuan warga serta para pemudik,” imbuh Yakin.

Diungkapkan, pengerjaan itu dilakukan saban malam saat memasuki pertengahan puasa. Tepatnya selepas mereka melakukan Salat Tarawih dan tadarus Alquran. “Banyak juga yang terlibat kok. Tidak saja remaja, adik-adik kami juga membantu,” tambahnya.

Mereka ingin menyajikan lebih baik dan agak berbeda dibanding sebelumnya memang diutamakan. Dia mengaku puas dengan yang sudah ada.

Tokoh pemuda setempat, Alim Mutaqin mengatakan warga mendukung keinginan remaja masjid untuk mempercantik lingkungan masjid. Itu menunjukkan adanya kepedulian mereka untuk meramaikan masjid. “Banyak cara meramaikan masjid, di luar mengaji pun bisa dilakukan. Seperti yang dilakukan remaja di sini,” kata Alim.

Menurutnya, langkah yang sudah dilakukan menjadikan masjidnya juga dikenal lebih luas. Kedekatan remaja dengan media sosial, menjadikan semuanya bisa tersebar cepat. “Kami ingin, momen didatangi banyak orang juga membawa dampak yang positif bagi masjid. Masjid harus benar-benar hidup dan penuh dengan kegiatan keagamaan,” tambahnya. (udi/din/zl)