SLEMAN – Syawalan Keluarga Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menghadirkan Emha Ainun Najib atau yang dikenal dengan Cak Nun sebagai penceramah. Cak Nun menyampaikan pesan moral dari ibadah puasa dan makna lebaran sesungguhnya di hadapan ribuan tamu undangan yang hadir di Auditorium UNY,  Senin (10/6).

“Sejatinya manusia itu tidak bisa lulus dalam hal apapun termasuk puasa, tapi Allah memberikan kemurahan dengan meluluskan dengan mudah dan kembali suci dari dosa di Idul Fitri,” ujar Cak Nun.

Menurut Cak Nun, puasa sendiri diberikan kepada manusia untuk mengerti batas dan dosis dalam mengendalikan diri dan perang melawan ketidakterbatasan kehendak masing-masing. Suami artis Novia Kolopaking itu menyebut, dengan menjalankan ibadah puasa dan Idul Fitri diharapkan manusia itu bisa terhindar dari celaka. “Termasuk halal bihalal ini juga menjadi penyempurnakan ibadah karena saling maaf memaafkan,” lanjutnya.

Pesan moral islami yang dikemas dengan candaan khas Cak Nun berhasil mengundang gelak tawa ribuan tamu undangan. Rektor UNY Sutrisna Wibawa dalam sambutannya menyebutkan sejarah kata halal bihalal yang merupakan istilah bahasa Indonesia yang menggunakan kata berbahasa Arab.“Di negara Arab sendiri, baik kata maupun tradisinya, tidak ada sama sekali. Ini betul-betul khas Indonesia,” ungkap Sutrisna Wibawa.

Ada dua kata halal yang berarti ‘boleh’ atau ‘diizinkan’ digabungkan dengan kata penghubung bi yang berarti ‘dengan’. Sehingga berarti halal dengan halal, artinya saling menghapus segala hal yang dilarang, seperti dosa dan kesalahan terhadap orang lain.

Rektor berharap melalui halalbihalal ini dapat memberi spirit kepada seluruh civitas akademika UNY untuk meningkatkan kinerja dalam rangka mewujudkan UNY unggul. (sce/ita/pra/fj)