PUROWOREJO – Kebijakan menerapkan destinasi tematik di Alun-Alun Purworejo menjadikan kawasan itu benar-benar jadi jujugan warga untuk berlibur. Banyak spot yang bisa dijadikan bidikan kamera maupun handphone yang dimiliki pemudik atau masyarakat setempat.
Dari siang hingga malam hari, selama libur Lebaran 2019 Alun-Alun menjadi surga bagi masyarakat. Mereka tidak ingin kehilangan momen mengambil gambar dari ikon wisata Purworejo itu.
Habibah, 47, warga Jakarta yang memiliki kesempatan pulang ke kampung halaman suaminya, dalam liburan ini mengaku sudah beberapa kali mendatangi Alun-Alun. Tidak saja siang, malam hari pun dia menyempatkan datang beserta anggota keluarganya.
“Dari tahun kemarin sama sekarang sudah berbeda. Ini yang membuat saya tertarik mengabadikan diri. Takutnya nanti di mudik tahun depan sudah beda. Saya kan jadi ketinggalan,” tutur Habibah, Selasa (11/6).
Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas dan Promosi Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Purworejo Andang Nugerahatara Sutrisno mengungkapkan, Alun-Alun merupakan kawasan yang paling banyak dikunjungi selama libur Lebaran 2019.
Dari catatan kunjungan wisatawan, ada puluhan ribu mulai 5 Juni yang mengunjungi kawasan tersebut saban harinya. Ada pun total pengunjung hingga 9 Juni mencapai 234.672. Jauh mengungguli kawasan wisata yang lain.
“Yang tertinggi memang ada di Alun-Alun Purworejo, disusul Pantai Jetis dengan 57.986 pengunjung dan Pantai Jatimalang 30.400 pengunjung,” ujar Andang.
Berada di dalam kota, secara khusus pihaknya memang menyiapkan secara khusus kawasan itu sebagai tujuan wisata keluarga. Jelang Lebaran pihaknya melakukan penggantian nama Purworejo yang ada di depan Kodim 0708/Purworejo, serta pemasangan banyak lampion di beberapa sudut.
“Ada satu lampion berbentuk robot di timur laut Alun-Alun yang berukuran paling besar. Di depannya ada papan catur yang bisa dijadikan sebagai objek swafoto,” tambahnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Purworejo Agung Wibowo mengungkapkan, terhitung Agustus 2018 Alun-Alun Purworejo dimasukkan sebagai salah satu destinasi wisata di kabupaten ini. Ini bersamaan dengan keberadaan UPT Alun-alun yang secara khusus melakukan penanganan.
“Kebijakan dari Pak Bupati, Alun-Alun kami sebut sebagai destinasi tematik, di mana akan selalu ada perubahan objek yang dijadikan unggulan,” kata Agung.
Dia melihat, animo masyarakat untuk mengunjungi Alun-Alun sangat tinggi. Dan ini memang harus ditangkap oleh pemkab di mana pihaknya terus melakukan pembenahan dan penataan agar kebersihan dan kerapian Alun-Alun tetap terjaga.
“Alun-alun jadi tempat wisata keluarga yang paling murah dan banyak fasilitas. Ini semua bisa dinikmati gratis oleh masyarakat,” kata Agung. (udi/laz/by)