MUNGKID – Guru-guru di Magelang ada tren peningkatan kompetensi. Lewat uji coba Uji Kompetensi Guru (UKG), capaiannya dari sebelumnya 4,5 menjadi 5,7.

Hal ini diungkapkan Geovanni Bertharini, Product Lead Divisi Impact, sebuah usaha rintisan Ruang Guru di sela Closing Ceremony Indonesia Teaching Fellowships (ITF) di Aula Disdikpora, Selasa. UKG diadakan Ruang Guru bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Magelang.

Geovanni menjelaskan, rata-rata UKG di berbagai daerah di Indonesia memang masih di angka 5,5. Capaian ini sama sekali belum ideal. Sebab, pemerintah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 7. “Saya yakin jika guru-guru di Magelang terus belajar meningkatkan kompetensinya, bisa mencapai KKM,” ungkapnya.

Demi meningkatkan kompetensi para guru, Ruang Guru mengadakan program untuk menggratiskan akses selama satu tahun ke ruang belajar dan ruang belajar for teachers. Aplikasi berbasis Android ini berisi berbagai materi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi para guru. Materi menitikberatkan pada empat aspek, yakni peningkatan motivasi, kompetensi pedagogik, penguasaan materi pelajaran, dan kompetensi teknologi.

Sebanyak 167 guru di Magelang telah terpilih dalam program ini. Mereka terbagi dalam enam kelompok. Tiap minggunya mereka menyusun materi untuk diajarkan di kelas masing-masing. Tiap kelompok dibekali satu fasilitator untuk menjembatani satu dengan yang lain berkonsultasi mengenai materi pengajaran.

Kepala Bidang SMP Muhammad Rofi menambahkan, program semacam ini perlu dilakukan dengan cakupan yang lebih besar. “Ada sekitar 8.000 guru di Magelang. Mulai dari kelas dasar sampai menengah atas,” tuturnya.

Maka dari itu, Kepala Disdikpora Kabupaten Magelang Endra Wacana juga berpendapat, para guru yang telah tergabung dalam ITF  untuk terus belajar dan menularkan ilmunya. “Kembangkan ilmu. Belajar tidak mengenal usia,”  jelasnya.

“Kami sangat mendukung program ruang guru. Memang kami sangat berkepentingan untuk meningkatkan kompetensi para guru. Kami mengharapkan nanti komunitas yang terbentuk bisa mewarnai dunia pendidikan di Magelang,” tandasnya. (cr10/laz/er)