SLEMAN – Potensi wisata di Sleman sangat banyak. Mulai wisata alam, desa, budaya, dan wisata minat khusus seperti jip Merapi. Diyakini, akan banyak muncul destinasi wisata baru.

Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman tengah serius untuk memunculkan destinasi wisata alternatif. Salah satunya dengan mempercantik embung.

“Kami ingin mengenalkan embung lewat event Tour de Merapi 2019,” kata Kepala Dispar Sleman, Sri Sudarningsih Jumat (19/7).

Menurut dia, selama ini potensi embung sebagai alternatif wisata belum dikelola maksimal. Selain itu, pemanfaatannya masih sebatas sebagai pengendali banjir atau tadah air hujan. “Kehadiran embung agar wisatawan tidak jenuh,” kata Ning, sapaan Sri Sudarningsih.

Dari 25 embung di Sleman, baru tujuh yang dianggap siap menjadi objek wisata. Ketujuh embung tersebut, Jetis Suruh (Ngaglik), Banjarharjo (Ngemplak), Tambakboyo (Depok), Ngino (Seyegan), Donomulyo (Godean), Kaliaji (Turi), dan Tlogo Putri (Pakem).

Embung tersebut dianggap siap menjadi objek wisata lantaran fasilitas bagi pengunjung memadai. Akses jalan dan fasilitas seperti toilet dan kuliner sudah tersedia. Tinggal mengembangkan saja.

Rencananya, pengembangan wisata embung bukan hanya soal penambahan fasilitas. Namun juga atraksi kesenian daerah setempat. Sehingga nilai jual embung sebagai tempat wisata semakin meningkat.

“Pengembangannya nanti bisa ke kuliner, pemancingan, dan wisata air. Bisa juga sebagai gelaran event. Rencananya akan kami tambah spot foto yang instagramable,” jelas Ning.

Persiapan itu, bukan menjadi jaminan mutlak embung bisa menjadi objek wisata. Harus ada kolaborasi dan sinergi dengan pemerintah desa.

Dispar akan memberikan pelatihan untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) pengelola tempat wisata. “Yang masih kurang pada infrastruktur dan SDM,” jelasnya.

Salah seorang warga Depok, Rahmad Hidayat, 22, mengatakan, Embung Tambakboyo masih perlu pembenahan. Seperti kebersihan dan penataan pedagang.

“Mungkin bisa ada satu kawasan untuk pedagang. Agar tidak terkesan kumuh,” kata mahasiswa asal Purworejo yang kerap joging di Embung Tambakboyo. (har/iwa/zl)