JOGJA – PSIM Jogja meraih hasil positif di kandang dengan mengalahkan Martapura FC 2-20 di Stadion Mandala Krida, Kamis (8/8). Dengan tambahan tiga poin ini, untuk sementara PSIM Jogja memuncaki klasemen sementara Liga 2 2019 pekan ke-10 wilayah timur.

Saat ini Cristian Gonzales dkk bertengger di peringkat pertama dengan perolehan 18 poin. Sekaligus menggeser Persik Kediri yang terpaut satu poin. Sebab, di waktu bersamaan tim asal Jawa Timur itu hanya mampu bermain imbang 2-2 dengan Sulut United.

Hasil positif ini disambut antusias 18 ribu penonton yang memadati stadion. Mereka seolah terobati dahaganya. Apalagi kemenangan ini diraih di kandang Laskar Mataram-julukan PSIM Jogja- sendiri. Pelatih PSIM Jogja Aji Santoso menyebut kemenangan ini karena dukungan luar biasa dari suporter yang hadir.”Pemain sangat termotivasi. Kunci kemenangan lainnya kami bermain dengan pressing tinggi,’’ tegasnya.

Laga Kamis berjalan cukup kondusif. Artinya laga berjalan sangat tertib dan tak ada gesekan antarsuporter. Antusiasme penonton memang terlihat dari pagi hari. Mereka terlihat sudah memenuhi area stadion beberapa saat sebelum pertandingan dimulai. Maklum, pertandingan Kamis merupakan laga yang ditunggu-tunggu para pecinta PSIM Jogja. Sebab, dari tiga laga kandang musim ini mereka selalu menjalani away di Stadion Sultan Agung, Bantul. Yakni masing-masing melawan Persik Kediri, PSBS Biak, dan Persewar Waropen.

Panitia pelaksana (panpel) pertandingan sebelumnya telah mencetak 16 ribu lembar tiket dari total kapasitas stadion yang mampu menampung 28 ribu penonton. Dalam laga Kamis, total sebanyak 18 ribu penonton yang hadir menyaksikan laga PSIM kontra Martapura FC. Selain itu, terlihat di sekitar area halaman stadion bersih dari kendaraan. Sebab, sebelumnya panpel PSIM memang telah menyiapkan beberapa kantong-kantong parkir di luar area stadion.

Ya, belasan ribu pasang mata memang antusias menyambut laga Kamis. Di antara mereka ada Andreas Rah Aji Ragil Pangestu.  Selain jalan kaki ke stadion, saat menyaksikan tim kesayangannya di Stadion Mandala Krida, Andreas mengenakan pakaian tradisional. “Ya ini adalah salah satu bukti kecintaan saya kepada PSIM Jogja,” ujarnya.

Di sela kemeriahan pendukung PSIM Jogja ini, ada kabar lain. Stadion Mandala Krida direkomendasikan untuk dijadikan venue saat Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.

Namun, untuk bisa menjadi sebuah stadion yang layak menggelar event kelas dunia, Mandala Krida masih harus berbenah. Beberapa fasilitas mendasar seperti lampu penerangan, dan single seat hingga saat ini masih belum dimiliki oleh Satadion Mandala Krida.

Pada Rabu (7/8) lalu, Stadion Mandala Krida sudah ditinjau dan diverifikasi oleh tim dari PSSI. Nugroho Setiyawan selaku perwakilan dari verifikator dari PSSI menilai Mandala Krida memiliki potensi yang bagus. “Stadion ini di tengah kota dan akses ke mana-mana sudah bagus,” katanya Rabu (7/8) yang lalu.

Namun, Nugroho menekankan jika memang ingin menjadi salah satu stadion yang layak menggelar Piala Dunia, pengelola Mandala Krida harus memiliki komitmen. “Ya paling tidak tahun depan semua fasilitas di stadion ini harus dipenuhi semua,” ujarnya.

Kepala Seksi Olahraga, Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Disdikpora DIJ Eka Heru Prasetya menyambut baik dengan rencana itu. Namun, pihaknya saat ini masih belum memberi jaminan apakah pemerintah DIJ akan sanggup memenuhi semua persyaratan. “Saat ini masih belum memungkinkan, DIJ juga anggarannya terbatas,” tandasnya.

Langkah Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021 tidak akan mudah. Selain harus memenuhi segala syarat yang diajukan oleh FIFA, Indonesia juga harus bersaing dengan negara-negara lain yang bisa dikatakan jauh lebih siap. Selain Indonesia, negara-negara maju seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, bahkan Brazil juga sudah resmi mengajukan diri untuk bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.

Selain Mandala Krida, PSSI juga sudah menyiakpan tujuh stadion lain. Antara lain Gelora Bung Karno, Patriot Candrabagha, Pakansari, Manahan, Si Jalak Harupat, Gelora Bandung Lautan Api, selain itu Stadion Kapten I Watan Dipta di Bali juga masuk pertimbangan PSSI.(cr18/cr12/din/by)