SLEMAN – Mobil Volkswagen (VW) terutama yang tipe klasik kodok dan combi masih mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat. Hingga kini, masih kerap ditemui dua mobil klasik jenis tersebut di jalanan. Bahkan, tak sedikit juga yang kemudian membentuk komunitas khusus. Satu di antaranya Komunitas Volskwagen Jogja.

Sekretaris Komunitas Volskwagen Jogja Bagas Rumekso Bagas juga mengungkapkan mobil VW klasik memiliki keunikan tersendiri. Selain dari bentuknya yang memang unik, mesinnya juga khusus. VW klasik juga tidak menggunakan radiator layaknya jenis mobil yang lain. Sebagai pendingin mesin, VW klasik hanya menggunakan semacam kipas angin saja.”Perawatannya juga khusus,’’ ujarnya.

Bagas juga menyarankan kepada orang-orang yang mungkin akan mulai mencintai atau berniat memiliki VW tua. Menurutnya, lebih baik langsung membeli mobil VW tua yang benar-benar sudah jadi. Ketimbang harus membangun alias melakukan restorasi. “Kalau sudah langsung jadi memang mahal, tapi lebih praktis,” katanya.

Mobil VW klasik sejatinya tidak terlalu sudah dalam hal perawatannya. Saat ini cukup banyak beredar bengkel yang mendedikasikan khusus pekerjaannya untuk memperbaiki mobil jenis VW. Bengkel Gembong Jaya yang terletak di Mlati salah satunya.

Bengkel yang dimiliki oleh Supriyanto atau yang biasa dipanggil Gembong itu sejak awal berdiri pada 2010 memang langsung menggarap VW. Gembong mengungkapkan bagaimana “asyiknya” memperbaiki mobil VW. “Beda dengan mobil Jepang, VW itu masalahnya agak rumit, kadang masalah A penyelesaiannya tidak harus A,” ujarnya.

Salah satu komponen yang paling penting dalam mobil adalah ketersediaan spare part alias suku cadang. Hal ini biasanya menjadi masalah, utamanya bagi mobil-mobil klasik. Namun, menurut Gembong, VW klasik menjadi pengecualian.

Menurutnya, suku cadang VW klasik masih cukup banyak dijual di pasaran. Baik yang asli mapun yang imitasi juga ada. “Tapi saya sarankan ya pakai yang asli. Agak mahal sedikit tapi awet,” tandasnya. (cr12/din/by)