KULONPROGO – Puncak peringatan Hari Pramuka di Kulonprogo berlangsung di Taman Budaya Kulonprogo, Pengasih (14/8). Puluhan repilka rokok raksasa dimusnahkan sebagai bentuk kampanye Peraturan Daerah 5/2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Upacara didominasi peserta SD hingga SMA sederajat. Dipimpin Wakil Bupati Kulonprogo Sutedjo. Upacara dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kulonprogo.

“Penyisipan kampanye perda KTR di upacara peringatan Hari Pramuka bertujuan mencegah anggota pramuka -yang kebanyakan generasi muda- terjerumus ke dalam kebiasaan merokok,” kata Sutedjo.

Menurut dia, Puncak Peringatan Hari Pramuka menjadi momentum menjaga dan meningkatkan kesehatan generasi penerus bangsa. “Meskipun tidak semua pelajar ikut, mereka bisa menularkan pemahaman tentang bahaya merokok kepada teman-temannya,” ujarnya.

Majelis Pembina Saka Bakti Husada Dinas Kesehatan Kulonprogo Sri Budi Utami mengatakan memangkas budaya merokok di kalangan generasi muda tidak mudah. Sebab ada faktor lingkungan.

“Orang yang semula tidak merokok, berpotensi ikut merokok karena terpengaruh lingkungannya,” kata Sri.

Ditegaskan, banyaknya prokok membuat jumlah penyakit akibat asap rokok di Kulonprogo terus bertambah. Tingkat prevalensi pada hipertensi yang salah satu penyebabnya dari rokok, meningkat dari tahun ke tahun.

“Pada 2013 prevalensi hipertensi berkisar pada 27 persen. Sementara pada 2018 jumlahnya meningkat 10 persen menjadi 37 persen. Harapannya, kampanye ini bisa mengurangi kebiasaan merokok, khususnya untuk generasi muda,” kata Sri. (tom/iwa/rg)