JOGJA – Hari jadi ke-32 komunitas Moto Antique Club Indonesia (MACI) dirayakan dengan menggelar Djogja Antique Day. Kegiatan yang akan digeber di Stadion Mandala Krida pada 23-24 Agustus nanti..
Ketua Panitia Ardi Sinchan Tjandranata mengatakan, kegiatan Djogja Antique Day adalah media interaksi klub motor antik dengan publik atau masyarakat. Bahwa biker motor antik bersahabat dengan publik, termasuk dalam kegiatannya yang memang melibatkan publik dan melaksanakan kegiatan sosial.
HUT MACI Jogja, lanjut dia, sejatinya pada 18 Juli. Tapi beberapa kali even dipaskan mendekati hut RI. Tujuannya semangat kemerdekaan yang juga diusung MACI Jogja. “Terpapar tiga poin yang diusung dalam kegiatnnya. Yakni rekreatif, edukatif dan produktif,” ujarnya saat temu anggota dan media di sekretariat MACI Jogja Jalan Gambiran 30, Jumat (15/8).
Ketua MACI Jogja Atmaji Apriliyanto menambahkan, tema HUT MACI ke-32 kali ini “Vintage Paradise”. Sesuai rencana Vintage Paradise akan menampilkan diorama kekunoan yang menimbulkan kesan vintage atau jadul yang bernuansa otomotif. “Even tahun ini adalah yang ke-5 dan kami gelar gratis buat pengunjung,” ungkapnya.
Baik motor maupun mobil, juga sepeda gowes. Tujuannya membangun atmosfer masa lalu. Dengan mengelompokan unit mobil atau motor sesuai tahun pembuatan, jenis sekaligus fungsinya. Sinchan memperkirakan akan hadir sekitar 1.500 motor tua. Untuk pengunjung diharapkan akan meningkat. Dari data yang ada, tahun lalu hadir sekitar 12 ribuan pengunjung di evenu. “ Tahun ini diharapkan akan ada peningkatan sekitar 15 ribuan,” imbuh Sinchan.
Untuk mobil yang dipamerkan akan diusung konsep patina, yakni mobil yang berproses secara alami. Misalnya biar berkarat, karatnya itu alami. Bukan dibuat karat. Minimal akan ada dua mobil yang mengusung konsep patina. Untuk tema ini akan dipajang mobil pick up tahun 1950-an yang akan disandingkan dengan motor tua. Total ada sekitar 10 unit mobil dan 20 motor. “Ada juga foto both free model dus die cast, ini karena tren sekarang kan selfie, itu kami sediakan,” kata Sinchan. (sce/pra/er)