Tidak banyak yang tahu, seniman kondang asal Magelang Sujono, pernah menjalani hidup yang kelam. Bermula putus sekolah saat kelas 2 SMK, dia memutuskan merantau ke Semarang. Mulai dari mengamen, menjadi pak ogah, tukang parkir, sampai kemudian memutuskan untuk menjadi buruh pabrik.
Saat menjadi buruh itulah, pria yang terkenal dengan tarian Topeng Saujana ini pernah berurusan dengan polisi. Penyebabnya, karena kalah saing memperebutkan gebetan dengan teman sepabrik. Dia merusak jok motor milik saingannya. Akhirnya mereka pun berkelahi dan membuat lawannya tidak berdaya. Sujono pun dipolisikan.
Dia a sempat berusaha lari, namun ia berpikir, polisi pasti bisa menelusuri rumahnya di Magelang jika ia pulang ke rumah. Akhirnya ia menyerahkan diri dan mengaku sebagai gelandangan. “Tidak punya siapa-siapa, pokoknya gelandangan,” tuturnya.
Sidang pertama diancam hukuman 1,5 tahun. Kemudian mengajukan banding. Saat menunggu putusan, Sujono bernazar. Jika terkena hukuman di atas enam bulan, dia bakal jadi penjahat kelas berat. “Tapi jika di bawah enam bulan, niat ingsun akan jadi orang yang bermanfaat. Akhirnya terkena empat bulan,” tuturnya.
Sebagai penebus kesalahan, dia bertekad menjadi orang baik-baik. Di antaranya teringat pernah juara melukis waktu SMP. Maka ia memilih jalan sebagai seniman untuk menjadi orang yang bermanfaat. “Jalan hidup inilah yang saya pilih saat ini,” tuturnya. (cr10/pra)