Radar Jogja – Mendukung upaya pemerintah untuk menekan angka kecelakaan kerja, Program Vokasi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) menyelenggarakan workshop keselamatan dan kesehatan kerja (K3), di Kampus ITNY, di Babarsari, Sleman, Rabu (28/8).

Menghadirkan narasumber, pengawas Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja DIY Sasongko Yunianto SST, dan Dosen Program Vokasi ITNY Sigit Budi Hartono ST MT, Sulaiman Tampubolon ST MEng, Janny F Abidin ST MT, dan Tugino ST MT.

Rektor ITNY Dr Ir H Ircham MT menyampaikan komitmen ITNY,  sejak masih bernama STTNAS, untuk mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan keselamatan dan kesehatan di dunia kerja.”Kegiatan ini menunjukkan kepedulian dan budaya ITNY untuk menciptakan lingkungan kerja  yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat lingkungan kerja,” ungkapnya.

Tugino menjelaskan, keselamatan kerja merupakan hal yang wajib diperhatikan baik oleh pemilik perusahaan maupun tenaga kerja. Tingginya angka kecelakaan kerja dapat ditekan dengan membekali tenaga kerja dengan kesadaran akan pentingnya K3. “Keselamatan kerja merupakan tanggung jawab semua orang. Harapannya semua orang memegang prinsip ‘mulai bekerja dengan semangat, pulang kerja dengan selamat,” ujarnya.

Menurut Tugino, keberadaan ahli K3 dalam perusahaan telah diamanatkan di dalam peraturan perundang-undangan, yakni Permenaker nomor 2 tahun 1992. Perusahaan yang memiliki karyawan seratus orang atau lebih wajib memiliki setidaknya satu orang ahli K3 Umum. Perusahaan juga wajib memiliki ahli K3. Apabila perusahaan tidak memiliki ahli K3, maka perusahaan tersebut wajib mengirimkan perwakilan karyawannya untuk mendapatkan training dan sertifikasi K3. Di samping itu, pemahaman akan K3 juga menjadi nilai tambah bagi alumni ITNY ketika memasuki dunia kerja. “Manfaat kegiatan ini bagi alumni ITNY nantinya adalah untuk menambah nilai jual mereka ketika harus bersaing dalam dunia kerja,” tuturnya. (*/pra/tif)