RADAR JOGJA – Puluhan mahasiswa dan masyarakat Jogjakarta turun ke jalan menggelar aksi keprihatinan atas konflik yang terjadi di Papua. Massa yang tergabung dalama Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat DIJ ini siap menjadikan Jogja titik awal untuk terciptanya suasana damai dan nyaman di Papua.
Puluhan massa yang turun ini berasal dari berbagai elemen masyarakat di Kota Gudeg ini. Mulai dari Aliansi Santri DIJ, mahasiswa lintas kampus, hingga beberapa ormas dan wakil rakyat yang duduk di DPRD.
Sambil membentangan berbagai poster mereka melakukan orasi untuk mendukung terwujudnya suasana aman dan nyaman di tanah Papua di Titik Nol Kilometer Jogjakarta.
Koordinator Lapangan Son Paat mengatakan, aksi ini diikuti lebih dari 100 mahasiswa dan warga Jogja yang peduli dengan rakyat Papua. Mereka turun dalam aksi ini karena prihatin dengan konflik yang muncul dari informasi media sosial yang tidak benar atau hoax.
”Tidak ada yang mengucilkan atau menakuti rakyat Papua. Kami di Jogja bersaudara dengan warga Papua,” jelasnya.
Selama ini, warga di Jogjakarta bisa menerima kehadiran mahasiswa Papua yang datang untuk sekolah ataupun kuliah dengan nyaman. Tidak pernah ada rasisme ataupun upaya untuk mendiskriminasikan mahasiswa Papua. Semuanya sama dan mendapatkan ruang yang sama untuk belajar seperti dengan mahasiswa dari provinsi yang lain. ”Kami ini saudara, kami siap membantu wujudkan Papua yang nyaman,” jelasnya.
Mahasiswa Papua yang ada di Jogjakarta juga tidak pernah merasakan ketakutan ataupun intimidasi. Warga Jogja siap menjamin keamanan warga Papua. Bahkan berbagai elemen masyarakat di Jogjakarta sepakat untuk merangkul dan duduk bersama dengan seluruh warga Papua sebagai bagian dari NKRI.
Menurutnya, aksi ini akan terus dilakukan sampai kondisi Papua benar-benar kembali aman dan nyaman. Mereka tidak hanya akan beraksi di Jogja, namun akan mengajak seluruh warga di kota lain untuk menyuarakan yang sama. ”Jogja adalah miniatur Indonesia, kami ingin sinergis aman, nyaman, guyub,” jelasnya.
Sementara itu, Perwakilan Aliansi Santri DIJ Gus Sajaroh mengatakan, rakyat Papua adalah saudara yang menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari Indonesia. Untuk itulah seluruh pelajar dan mahasiswa Papua yang ada di Jogjakarta untuk terus belajar tanpa ada rasa takut.
”Kami masyarakat Jogjakarta siap menjaga situasi kondusif masyarakat Papua. Tetaplah sekolah, kuliah di Jogja, karena kita ini saudara,” terangnya. (naf/ila)