RADAR JOGJA – Ketua Pembina Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Gita Tiffany Boer mengunjungi Sektor Unggulan Bengkel di Jogjakarta, Rabu (11/9). Sektor Unggulan Bengkel merupakan program pengembangan UMKM yang melibatkan komunitas UMKM sejenis. Tujuannya, mengubah sentra industri tradisional menjadi sentra industri modern yang sesuai dengan standar industri besar.
“Kami berharap agar keberadaan sektor unggulan bengkel dapat memberikan banyak manfaat kepada masyarakat sekitarnya, sehingga, misi Astra untuk dapat sejahtera bersama bangsa dapat terwujud,” ungkap Gita.
Target pada sektor unggulan bengkel ini untuk mengimplementasikan standar pelayanan. Oleh karena itu pembinaan dirangkai mulai dari pelatihan basic mentality, benchmark ke bengkel resmi Daihatsu, pelatihan dan pendampingan 5R, pelatihan Service Advisor, pelatihan serta pendampingan standar pelayanan bengkel. Melalui pembentukan sektor unggulan ini, anggota komunitas Sektor Unggulan Bengkel Jogjakarta diharapkan dapat menjadi bengkel mandiri dan naik kelas dengan pelayanan yang terstandar.
Ketua pengurus YDBA Henry C Widjaja menjelaskan, dari 10.800 mitra yang dimiliki YDBA dalam 39 tahun ini, member aktif yang terdata ada sekitar 1.600. Selain itu terdapat 120 UMKM Mandiri yang telah melalui assesment. “Pembinaan yang dilakukan adalah Ilmu dan ketrampilan, tidak ada pinjaman modal atau donasi untuk mendorong pada kemandirian. Setelah menjadi mitra dan mengikuti pelatihan, dapat menjadi mentor untuk bengkel-bengkel yang lain,” jelas Henry.
Sektor Unggulan Bengkel Jogjakarta secara resmi mulai dijalankan tahun 2017. Pada program sektor unggulan ini, YDBA melibatkan sekitar 30 UKM Bengkel yang melayani berbagai jasa perawatan mobil.
Pada kesempatan ini, rombongan berkesempatan untuk mengunjungi dua bengkel yang telah mendapatkan program pelatihan dan pendampingan basic mentality dan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin). Melalui pendampingan yang dilakukan, para UKM melakukan transformasi untuk menjadi lebih rapi dan meningkatkan produktivitas bengkelnya dengan mengubah penataan tempat usaha mereka sesuai dengan arahan instruktur YDBA.
Untuk diketahui, YDBA merupakan yayasan yang didirikan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya pada 1980 dengan filosofi ‘Berikan Kail Bukan Ikan’. Menjalankan program tanggung jawab sosial Astra dengan fokus pada pembinaan UMKM. Meliputi UMKM manufaktur, baik terkait value chain bisnis Astra maupun yang tidak terkait, bengkel umum roda empat dan roda dua, pengrajin dan petani. (obi/tif)