RADAR JOGJA – PSIM Jogja sukses mengalahkan Persatu Tuban dalam game ke-19 Liga 2 wilayah timur, Minggu (13/10) di Stadion Mandala Krida. Dua gol Laskar Mataram dibukukan Yoga Pratama dan Dwi Rafi Angga.
Hasil tiga poin mengerek posisi PSIM di tangga klasifika ke peringkat enam dengan 27 poin. Selain memastikan diri tetap di Liga 2, juga membuka peluang bisa melaju ke 8 besar.
Bermain di hadapan publik sendiri dengan pelatih baru, motivasi pemain PSIM berlipat. Terbukti sejak menit awal langsung menekan pertahanan Persatu. Pelatih PSIM menurunkan Dwi Rafi Angga di pos ujung tombak. Menggantikan El Loco Cristian Gonzales yang mendapat akumulasi kartu.
Dwi ditopang gelandang serang Ichsan Pratama, Yoga Pratama dan Rosy Noprihanis.
Suporter PSIM bersorak ketika laga belum genap berumur setengah jam. Yoga Pratama mencetak gol menit 28 untuk membawa keunggulan PSIM Jogja atas tamunya. Berawal dari operan Nugroho Fatchurohman yang teruskan Ichsan Pratama pada Dwi Rafi Angga.
Bola rebound tembakan Rafi dimanfaatkan pemain bernomor 48 itu untuk membobol gawang Persatu Tuban. Gol tersebut disambut puluhan ribu suporter PSIM yang memadati Mandala Krida, Minggu (13/10).
PSIM menggandakan keunggulan melalui sepakan 12 pas Dwi Rafi Angga. Penalti diberikan karena pemain bernomor 96 itu dinilai wasit dilanggar di kotak terlarang. Hadiah penalti bagi PSIM Jogja sempat diprotes pemain Persatu.
Melalui kapten tim Mamadou Lamarana, protes dilayangkan. Tidak hanya Lamarana, hampir semua pemain Laskar Ronggolawe mengerubungi wasit. Mereka menilai, wasit tidak semestinya memberikan penalti.
Aksi protes tersebut membuat pertandingan terhenti selama hampir sepuluh menit. Terlebih, seluruh pemain dan official Persatu berkumpul di depan bench pemain di sisi selatan. Setelah beberapa lama terhenti, pemain Persatu kembali ke lapangan.
Eksekusi penalti dilakukan dengan baik oleh Rafi. Sepakannya gagal dibendung Ruly Desrian untuk membawa PSIM memimpin 2-0. Sampai bubaran tidak ada gol tambahan. (riz/tif)