RADAR JOGJA – HONDA DBL D.I.Jogjakarta Series 2019 memasuki hari keenam kemarin (16/10). Yang menyita perhatian penonton, penampilan suporter SMAN 3 Jogja (Padmanaba). Baju berwarna merah mendominasi suporter berjuluk Massa Padmanaba tersebut.
Mereka memenuhi tribun selatan GOR UNY, tadi malam. Yang menyita perhatian, Massa Padmanaba mengusung maskot sekolah lain lewat koreografi 3D. Serta spanduk bertuliskan Penak Seduluran Jogja Istimewa.
Koordinator Massa Padmanaba Joy Vanka Dewa mengatakan sekolah mereka cinta damai. Selalu bersikap sportif terhadap lawan tanding.
Penggabungan maskot SMA Kolese De Britto (JB) dan SMA Bopkri 1 Jogja (Bosa) dan SMAN 7 Jogjakarta serta SMAN 11 Jogjakarta dalam satu koreografi 3D menggambarkan persaudaran tetap terjalin walaupun saat bertanding tetap sengit untuk bersaing.
Joy menekankan untuk tetap berteman dan berkawan. Dengan lawan manapun, walaupun dalam keadaan menang atau kalah. Sikap menghormati harus ditekankan.
“Persaudaran antarsekolah tetap yang utama. Saya tanamkan kepada Massa Padmanaba. Jangan mudah terprovokasi. Jika lawan memprovokasi, dibalas dengan diam atau tidak usah ditanggapi. Agar tidak memicu keributan,’’ ujar Joy.
Asisten koordinator Massa Padmanaba Anya Fairyanto mengatakan koreografi 3D bergambar kura-kura simbolisasi dari Wowo. Kura-kura yang berada di kolam sekolahnya. Kura-kura tersebut dianggap sebagai keluarga karena sudah sangat lama hidup di kolam Padmanaba.
‘’Sportivitas dan kebersamaan adalah kunci agar Honda DBL D.I.Jogjakarta Series 2019 tetap menjadi event olahraga yang elegan,’’ kata Anya.
Olahraga apapun menarik ditonton jika tidak ada kekerasan. ‘’Makanya kami menegaskan tidak akan gampang tersulut provokasi apapun,’’ kata siswi kelas XII Padmanaba. (*/iwa/rg)