RADAR JOGJA – Desa Tayuban, Panjatan, Kulonprogo, memiliki penduduk 2.315 jiwa. Sekitar 80 persennya adalah petani. Luas lahan pertanian 115 Ha, dengan masa panen dua kali tanaman padi di musim penghujan. Dan sekali palawija yaitu cabai, bawang merah, dan jagung saat kemarau. Saat musim hujan ketersediaan air tercukupi dari sistem irigasi yang ada, namun saat kemarau air dari sistem irigasi tidak mencukupi untuk kebutuhan pengairan tanaman palawija.
Untuk mengatasinya, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) telah melakukan survei geologi dan geolistrik. Dilanjutkan dengan pengeboran untuk mendapatkan Air Tanah. Air tanah hasil pengeboran lalu diangkat ke permukaan menggunakan pompa, untuk didistribusikan ke lahan pertanian. Kegiatan Pembuatan Sumur Bor Air Tanah dilakukan oleh UPNVY dalam rangka pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi yakni Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), dengan Pendanaan dari Kemenristekdikti, melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM).
Ketua Tim PPDM UPNVY Dr Ir Dyah Rini Ratnaningsih MT mengharapkan, program ini dapat membantu dan mendampingi Kelompok Tani Ngudi Rejeki dan Suko Penganti di Tayuban dalam hal penyediaan air irigasi sehingga pada gilirannya Tayuban dapat menjadi Desa Mandiri Air. “Sumur bor telah dikunjungi oleh Reviewer Program Pengabdian Kepada Masyarakat Kemristekdikti Dr Edi Kurnianto MPd, bersama Kepala Desa Tayuban Muhamad Abdurrohman, Selasa 8 Oktober yang lalu,” ujar Dr Dyah, didampingi anggota Tim PPDM UPNVY Prof Dr Ir Sari Bahagiarti Kusumayudha MSc, Dr Drs Muhamad Irhas Effendi MSi, dan Ir Sayoga Heru Prayitno MT, di Kampus UPNVY, di Condongcatur, Sleman, Rabu (16/10). (*/pra)