RADAR JOGJA – Ada banyak mitos yang mengatakan cokelat membuat gemuk dan menimbulkan jerawat, bahkan lebih banyak efek negatifnya. Benarkah begitu?

Menurut ahli gizi Kartika Nur Fitriani, S.Gz, Dietizien, MPH, seperti dikutip dari For Her Radar Jogja, cokelat mengandung beberapa gizi. Seperti energi, lemak, karbohidrat, dan protein namun kadarnya sangat kecil. Paling adalah banyak lemak, energi, dan karbohidrat. Protein juga ada, tapi sedikit sekali kadarnya.

Dia menjelaskan, kini tidak semua cokelat yang beredar di pasaran hanya mengandung bahan cokelat seutuhnya. Karena sudah ada kandungan bahan lain, seperti gula dan susu. Bahkan, kandungan lain seperti gula dan susu kadarnya justru lebih banyak dari cokelat itu sendiri.

Jadi tak heran jika cokelat rasanya hanya manis. Dalam cokelat asli, terdapat kandungan energi sekitar 14 persen, karbohidrat 14 persen, lemak 30 persen, dan sisanya merupakan gizi lainnya termasuk protein.

Padahal, menurutnya, cokelat memiliki senyawa flavonoid. Senyawa inilah yang membuat cokelat memiliki rasa pahit. Sama halnya yang terkandung dalam teh yang menimbulkan rasa pahit.

”Jadi kalau cokelat yang dibeli rasanya hanya manis saja, berarti kandungan gulanya banyak. Tapi kalau pahitnya terasa, berarti kandungan cokelatnya lebih banyak,” ujarnya.

Untuk mengetahui apa saja kandungan yang ada dalam satu kemasan cokelat, bisa dilihat dari nutrition fact atau label nutrisi yang tertera pada kemasan. Sehingga, sebelum makan cokelat bisa tahu seberapa banyak cokelat yang bisa dimakan dalam sehari.

Jangan sampai apa yang ingin didapatkan dengan makan cokelat malah tidak didapat. Misalnya, saat sedang menjalani program diet, tapi rasa ingin makan cokelat begitu besar. Tidak masalah. Meski diet tetap bisa makan cokelat, hanya saja harus bijak dan teliti membaca label nutrisinya.

Dia menjelaskan, kalau dilihat satu bar cokelat saja sudah mengandung 400 kalori, maka jangan dihabiskan satu batangnya. Berarti cukup satu bar saja yang dikonsumsi.

Itu mengacu kebutuhan kalori orang dewasa antara 2.100 sampai 2.500 kalori. Dia menambahkan, takaran yang pas seberapa banyak cokelat bisa dikonsumsi memang belum ada rumusan yang pasti. Namun, cokelat memang tidak baik jika dikonsumsi setiap hari. (ila)