RADAR JOGJA – Seorang peserta aksi mogok makan menuntut perbaikan kebijakan kemitraan Grab tumbang dan harus dilarikan kerumah sakit, Senin (28/10).
Sabar atau yang akrab dipanggil Gimbal ini telah melakukan aksi mogok makan sejak lima hari yang lalu, di depan kantor Grab cabang Jogjakarta, kompleks Casa Grande, Maguwoharjo, Depok, Sleman.
Evakuasi paksa terpaksa dilakukan para driver online terhadap rekannya ini setelah mengetahui kondisi temanya terlihat semakin kritis. Awalnya aksi mogok makan yang digelar para driver online yang tergabung dalam Front Independent Driver Online Indonesia ini diikuti oleh delapan orang.
Terdiri dari lima driver online dan tiga mahasiswa. Mereka menuntut peningkatan kesejahteraan dan perbaikian sistem kerja, seperti perbaikan sistem skema yang masih dianggap diskriminatif dan tidak transparan, pembuatan fitur Grab Car di area bandara, pemutihan data, dan pemutusan mitra sepihak.
Namun selama pelaksanaan aksinya, jumlah pemogok makan tinggal Sabar Gimbal seorang karena satu persatu pemogok makan sudah tumbang sebelum dia dan dilariikan kerumah sakit.
Salah satu perwakilan Front Independent Driver Online Indonesia Nur Ahok menjelaskan, pihaknya sudah melakukan mediasi dengan manajemen Grab, namun belum ada hasil.
“Kami sudah dengan cara baik baik, mediasi, tuntutan kami tidak diperhatikan sama sekali. Kami mencoba melakukan aksi kemanusiaan supaya mereka terketuk,” ungkapnya.
Dia menambahkan, Sabar Gimbal sebenarnya bertekad menggelar mogok makan hingga tuntutan para driver online dipenuhi pihak manajemen Grab dan pemerintah. Namun lima hari bertahan kondisi sabar gimbal pun diketahui makin kritis sehingga
“Demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya juga di evakusi meski dirinya menolak,” ungkapnya. (sky/tif)