RADAR JOGJA – Anggota Komisi VII DPR RI Gandung Pardiman menaruh perhatian serius terhadap isu lingkungan hidup. Bagi Gandung, masalah lingkungan menjadi persoalan serius. Termasuk menyangkut pengelolaan sampah.
Dalam beberapa kali kunjungan ke masyarakat, dia mendapatkan aspirasi terkait dengan kebutuhan motor sampah. Antara lain untuk menunjang operasional bank-bank sampah yang mulai tumbuh dan berkembang di masyarakat.
“Hari ini kami serahkan sebanyak 80 unit motor sampah sebagai tindak lanjut dari aspirasi bapak dan ibu sekalian,” ungkap Gandung di sela Penyerahan 80 unit Motor Sampah Tahun 2019 “Aspirasi” Drs HM. Gandung Pardiman MM, Bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Karang Tengah, Imogiri, Bantul, Senin (28/10).
Gandung bertekad terus memperjuangkan aspirasi masyarakat. Tahun depan pada 2020 direncakan ada bantuan motor sampah sebanyak 40 unit. “Jumlahnya nanti akan terus ditambah,” katanya. Untuk tahap awal, motor sampah itu akan dibagikan rata ke kabupaten dan kota se-DIY.
Dalam kesempatan itu, Gandung mengajak masyarakat yang mendapatkan motor sampah itu selalu mengedepankan syukur nikmat. Jangan sekali-kali terjebak pada perilaku kufur nikmat. Nasihat itu sengaja disampaikan karena ada kejadian kurang mengenakan.
Bantuan motor sampah yang baru saja diserahkan, foto stiker wajah Gandung tiba-tiba disobek. “Lumayan kalau disobek semua. Iki sing disuwek mung mripat karo irung,” ujarnya.
Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar DIY itu berencana mendorong Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik tenaga sampah. Namun rencana itu tidak dapat direalisasikan.
“Sulit diubah karena sudah kedaluwarsa. Gara-gara pengelolaannya tidak profesional,” sesalnya.
Sebagai komitmennya memajukan pengelolaan bank sampah, Gandung pada April 2020 berencana mengadakan lomba. Hadiahnya mencapai Rp 100 juta. Dia juga gembira ketika anak-anak muda bergairah ikut menangani sampah.
Mereka banyak yang aktif di bank-bank sampah.
“Beberapa bank sampah kami bantu anggaran untuk supporting sebesar Rp 5 juta. Contohnya di Sawahan, Ponjong, Gunungkidul,” bebernya.
Dikatakan, pemberian bantuan itu sebagai wujud cintanya sebagai anggota DPR RI yang terpilih bukan karena money politics. Dia juga bersyukur setelah dilantik menjadi anggota DPR RI tidak punya utang. “Utang budi saya hanya satu kepada rakyat,” tegasnya.
Diingatkan, perjuangan anggota DPR yang lahir dari pergerakan dan lahir dari politik uang hasilnya pasti beda. Dia ingin membuktikan hal itu kepada masyarakat. Dalam Pemilu 2019, Partai Golkar DIY menempati kursi ke delapan atau terakhir untuk DPR RI.
Suara Golkar totalnya mencapai 155 ribu. Dukungan untuk pribadi Gandung sebanyak 65 ribu. Dari jumlah itu, 30 ribu berasal dari Gunungkidul. Dari suara 30 ribu itu, sejumlah 10 ribu didapat Gandung dari Kecamatan Ponjong.
Politisi yang berulang tahun saban 25 Februari juga membentuk Tim Asistensi guna membantu menindaklanjuti aspirasi rakyat. Tim diketuai John S. Keban dengan sekretaris Agus Mulyono dan wakil sekretaris Erwin Nizar. Tim dilengkapi sejumlah koordiator bidang logistik, pemberdayaan dan koordinator daerah. (kus)