RADAR JOGJA – Bencana yang dipicu angin kencang yang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Magelang pekan lalu menimbulkan kerugian. Kerugiannya mencapai Rp 5 miliar.

Pemkab Magelang akan membantu warga yang menjadi korban. Saat ini sedang dalam proses penganggaran pada pos belanja tak terduga. ”Membantunya tidak persis seperti bangunan lama. Ya, layak huni lah,” jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang.

Empat kecamatan yang diterjang angin kencang pada Minggu (20/10) lalu itu yakni Sawangan, Kajoran, Ngablak, dan Tegalrejo. Status darurat ditetapkan oleh BPBD. Tercatat 1.434 rumah rusak, mulai kategori ringan sampai berat. Sejumlah 35 rumah roboh.

Edi memperkirakan, kerugian kerusakan rumah saja sekitar Rp 1,7 milyar. Rumah yang akan diperbaiki dipastikan layak untuk dihuni.

”Jadi, kita harus tahu yang dimaksud dengan kerusakan dan kerugian. Kerusakan itu adalah nilai fisik yang kita lihat. Kerugian, karena masyarakat harus memperbaiki, ada biaya tukang, ada yang harus ke sawah tidak ke sawah. Itu yang harus kita hitung,” jelasnya.

Selain rumah rusak, para korban bencana angin kencang juga menanggung rugi lantaran hasil pertanian dan perkebunan tersapu angin. Ada pula warga yang mengungsi sehingga tidak dapat mencari penghidupan.

BPBD akan memberikan diberikan bantuan untuk meringankan beban mereka. ”Ada yang bisa diselesaikan dengan gotong royong, kami selesaikan dengan gotong royong. Beberapa hari ini sudah dilakukan gotong royong sehingga rumah yang rusak ringan bisa dihuni seperti normal,” jelas Edi. (asa/amd)