RADAR JOGJA – Kurang dari setahun jelang pemilihan bupati (Pilbup) di Sleman, Bantul dan Gunungkidul, partai politik (parpol) mulai menjaring calonnya. Para tokoh pun sudah mulai mendaftar dan mengikuti seleksi.

Seperti di Partai Nasdem. Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Nasdem DIJ mulai menyeleksi pendaftar bakal calon (balon) bupati dan wakilnya. Kreteria calon pemimpin yang dikehendaki, cerdas dan populer di kalangan masyarakat.

“Untuk masalah finansial banyak cara, tidak harus dari kantong sendiri. Terpenting cerdas dan populer serta dikehendaki masyarakat,” tegas Ketua Bapilu Nasdem DIJ, Tommy Nursamsu di sela-sela kegiatan penyampaian visi dan misi bakal calon bupati seluruh DIJ, di Gunungkidul.

Menurut dia, untuk mengawal ketokohan dari Nasdem menggandeng lembaga survei. Ada survei untuk melihat latar belakang masing-masing bakal calon. Lalu tahapan setelah pemaparan dari visi dan misi dipilih beberapa untuk diajukan ke pusat. “Rekomendasi menunggu keputusan dari DPP Nasdem,” ujarnya.

Sementara itu Ketua DPD Nasdem Gunungkidul, Suparjo mengaku telah bekerjasama dengan lembaga suevei nasional untuk melihat sejauh mana elektabilitas masing-masing bakal calon bupati Gunungkidul. “Survei dilakukan oleh DPD dan DPW Nasdem, ada yang dari Bantul, Sleman, dan Gunungkidul,” kata Suparjo.

Beberapa nama tokoh sudah mendaftar maju menjadi pemimpin di Bumi Handayani lewat Partai Nasdem. Bahkan yang berasal dari anggota parpol lain Seperti mantan anggota DPRD DIJ dari PKS Muhammad Zuhrif Hudaya.

Ada pula Kelik Agung Nugroho, Sunaryanta, Budi Oetomo Prasetyo, Bambang Chrisnadi dan Wahyu Purwanto yang mendaftar sebagai calon bupati. Sedang Supar Sarwo Putro, Dadang Iskandar, dan Bahron Rasyid mendaftar sebagai cawabup.

Sedang DPC PDIP Gunungkidul juga telah mengumumkan tujuh kandidat calon bupati Gunungkidul yang akan ikut bertarung dalam Pilbup 2020. Ketua DPC PDIP Kabupaten Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, penjaringan balon kepala daerah dilakukan secara tertutup.

Karena adanya instruksi dari DPP PDIP untuk melakukan penjaringan tertutup jika memperoleh kursi sebanyak 20 persen lebih pada pemilu 2019.”Selanjutnya pemberian rekomendasi wewenang dari DPP pusat PDIP sedangkan DPC hanya bertugas untuk melakukan penjaringan,” kata Endah.

Tujuh tokoh yang melamar lewat PDIP masing-masing, Sunaryanto, Bambang Wisnu Handoyo, RM Kukuh Hertriasning, Supartono, Demas Kursiswanto dan Danang Ardianta serta Tugiman.

Terpisah, Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gunungkidul, Ahmadi Ruslan Hani mengatakan, sosialisasi Pilkada berlangsung 4 November 2019. Saat ini masih dalam tahap persiapan launching tahapan dan sosialisasi. (gun/pra)