RADAR JOGJA – Awal November, mulai memasuki masa peralihan dari kemarau ke musim penghujan. Terbukti dengan mulai turunnya hujan di wilayah Jogjakarta. Meksipun dengan intensitas yang masih rendah.
Kepala Kelompok Analisa dan Prakiraan Cuaca Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geologi (BMKG) Jogjakarta Sigit Hadi Prakosa menjelaskan, dalam beberapa hari ke depan diprediksi masih berpotensi terjadi hujan disertai angin kencang.
Untuk cuaca ekstrem masih akan terjadi selama puncak musim hujan. “Jadi kami prediksi sampai April 2020 potensi itu masih ada,” kata Sigit kepada Radar Jogja, Jumat (1/11).
Saat awal pancaroba wilayah Sleman bagian utara potensi tinggi untuk terjadi angin kencang. Yakni di Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman dan Ngaglik.
Kondisi tersebut turut menjadi perhatian Bupati Sleman Sri Purnomo. Dia mengimbau warga agar memperhatikan kebersihan drainase di lingkungannya.
Selain itu, dia meminta warga agar mulai memangkas dahan-dahan pohon yang membahayakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban saat bencana angin kencang. “BPBD Sleman juga siap dengan anggaran tak terduga,’’ terangnya. (har/din)