RADAR JOGJA – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadi yang pertama di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia yang menerapkan kampus sehat. UMY juga tercatat sebagai perguruan tinggi swasta pertama di Indonesia yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan kampus sehat.
Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah Lincolin Arsyad mengatakan dari 166 PTM yang ada di Indonesia, UMY merupakan kampus pertama yang telah menginisiasi kampus sehat. Ke depannya konsep kampus sehat akan dikembangkan di 165 PTM lainnya di seluruh Indonesia.
“Kampus sehat yang ada di UMY ini akan coba diterapkan di seluruh kampus di lingkungan Muhammadiyah dan Aisyiyah, karena kesehatan sangat penting dan mahal harganya. Lebih ke preventif daripada kuratif,” ungkapnya di sela-sela penandatanganan MoU Kampus Sehat antara Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI dengan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Muhammadiyah di Kampus UMY, Sabtu (2/11).
Menurut Arsyad, kampus sehat memiliki makna yang sangat luas, berkaitan dengan fisik dan perilaku. Secara fisik meliputi fasilitas jogging track yang bagus, tempat olahraga, dan sanitasi yang bagus. Sedangkan secara perilaku yakni gaya hidup sehat mulai dari makanan yang disajikan di kantin kampus UMY.
Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengungkapkan, untuk mendorong perilaku kampus sehat, UMY membagikan 8.000 tumbler secara gratis kepada para mahasiswa. “Selain itu, diskon 15 persen bagi mahasiswa ketika membeli minuman di kantin kampus jika membawa tumbler sendiri,” ujarnya.
Sementara itu Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Anung Sugihartono menambahkan, UMY menjadi kampus ke-4 yang menjadi kampus sehat. Sebelumnya, perguruan tinggi yang sudah mendeklarasikan menjadi kampus sehat adalah Universitas Indonesia, UNS Solo dan ketiga Univeritas Andalas, Padang. Pihaknya juga akan terus melakukan pendampingan dan berkolaborasi dengan UMY untuk mewujudkan kampus sehat.
“Secara teknis teman-teman dari Dinkes Provinisi, kabupaten memfasilitasi hal-hal yang ada seperti menu makanan yang sehat. Jadi, menyajikan makanan itu bukan nasi di urutan pertama tetapi justru yang terakhir sendiri,” tuturnya. (sky/tif)