RADAR JOGJA – Memasuki musim pancaroba, wilayah di Sleman dihadapkan dengan potensi bencana hidrometeorologi. Khususnya hujan lebat yang disertai angin kencang, banjir, dan tanah longsor.

Kondisi itu menjadi catatan untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman. Sebab, berkaca dari pengalaman tahun lalu, hampir seluruh kecamatan di Sleman diterjang angin kencang.

Kejadian itu mengakibatkan banyak pohon tumbang dan bangunan rusak. “Hampir semua wilayah berpotensi angin kencang,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan, Jumat (1/11).

Untuk wilayah Sleman, musim hujan diperkirakan terjadi pada November ini. Kemungkinan, pada musim pancaroba ini akan menimbulkan angin kencang hingga puting beliung.

Untuk itu diperlukan berbagai langkah antisipasi. Selain memetakan daerah yang punya potensi bencana tinggi, BPBD juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman.

Hal itu agar melakukan pemangkasan pohon perindang jalan yang punya potensi roboh saat diterpa angin. “DLH itu sejak awal sudah kami minta untuk melakukan pemangkasan pohon agar tidak membahayakan pengguna jalan,” terangnya.

Selain pohon tumbang, yang harus diwaspadai adalah keberadaan baliho. Makwan khawatir jika konstruksi baliho tidak kuat. “Jadi kami imbau agar pengendara hati-hati saat melintas di jalan yang banyak pohon dan baliho,” pintanya.

Saat musim hujan, BPBD juga mempersiapkan bronjong. Ini sebagai salah satu langkah antisipasi jika terjadi banjir. Jumlahnya sebanyak 400 unit. Sebagian bahkan sudah didistribusikan untuk penguatan tanggul.

Makwan turut meminta kepada masyarakat yang rumahnya berada di atas tebing sungai agar waspada. Sebab, saat musim hujan menambah debit air dan aliran air sungai menjadi semakin deras. Sehingga berpotensi menggerus tebing sungai.

“Kalau seperti ini dampaknya longsor, jadi kami imbau kepada masyarakat yang berdekatan dengan tebing sungai agar waspada,” tandasnya. (har/din)