RADAR JOGJA – Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas letusan (APL) pada Sabtu pagi (9/11), tepatnya pukul 06.21. Berdasarkan data BPPTKG Jogjakarta, ketinggian kolom letusan mencapai 1.500 meter.
Seismograf turut mencatat besaran amplitudo mencapai max. 65 mm dengan durasi kisaran 160 detik.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan menuturkan dampak kejadian tersebut terjadi hujan abu. Hanya saja belum ada laporan di seputar lereng Merapi sisi Sleman.
Hujan abu, lanjutnya, terjadi di kawasan Magelang. Ini karena angin berhembus ke arah barat.
Walau begitu jajarannya tetap mengantisipasi datangnya hujan abu. Salah satunya dengan pembagian masker wajah di setiap desa kawasan lereng Merapi. Makwan memastikan stok masker wajah aman dan mencukupi.
“Pantauan hujan abu tidak terjadi di Sleman. Kawasan Kalitengah Lor, Kaliadem, Kaliurang, Turgo, Tunggularum tidak ada laporan hujan abu,” katanya.
Makwan memastikan kegiatan wisata tidak terganggu. Hanya saja dia meminta pengelola objek wisata maupun operator jip volcano tour tetap waspada. Apabila terjadi bahaya harus melaksanakan evakuasi sesuai manajemen bencana.
“Wisata tetap jalan, tadi pagi juga kunjungan wisata di bungker Kaliadem tetap ada. Terpenting adalah tidak panik dan tetap memantau informasi yang valid. Jika kondisinya bahaya maka harus segera turun,” ujarnya. (dwi/riz)