RADAR JOGJA – RSUP Dr Sardjito bersama Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM menggelar Asia Medical Week-Indonesian Outreach 1st International Hospital Capacity Building Forum, Jumat (22/11), di Hotel Tentrem. Berbagai hal dibahas dengan tujuan dapat terbentuknya kolaborasi peningkatan layanan kesehatan di rumah sakit.

Forum ini dihadiri 217 peserta dari berbagai negara seperti dari Cina, Thailand, Bangladesh, Kamboja, Amerika, Nepal dan Indonesia. Vice President of Zhongshan Hospital affiliated to Fudan University China Zhu Chouwen menjelskan, beragam permasalahan yang dialami Indonesia dan negara lain di Asia dibahas dalam forum tersebut.

“Posisi kami tidak lebih tinggi dari lainnya, tapi sejajar, dengan permasalahan berbeda yang dialami. Kami ingin sharing di sini dan mencari solusi untuk nantinya diterapkan dan mewujudkan pelayanan kesehatan berkualitas di rumah sakit,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Panitia Penyelenggara Rukmono Siswishanto menambahkan, selain membahas berbagai permasalahan dan mencari solusi perbaikan pelayanan kesehatan rumah sakit di Indonesia khususnya, forum tersebut juga ingin membangkitkan scientific tourism yang cukup menjanjikan bagi DIJ. Rukmono menilai, banyaknya kampus di DIJ dengan berbagai bidang pengetahuan yang dikuasai menjadi nilai tambah masyarakat dari berbagai daerah dan negara hadir.

“Hal menarik bagi DIJ, kita bisa kembangkan Scientific Tourism dengan memanfaatkan kekayaan akademis. Hari ini dibuktikan ratusan orang hadir di DIJ untuk ikut Asia Medical Week-Indonesian Outreach 1st International Hospital Capacity Building Forum, baru bidang kesehatan saja ini belum yang lain,” tuturnya.

Dia berharap hal ini bisa dikembangkan dan dimaksimalkan, karena DIJ minim sumber daya alam yang bisa diambil untuk menambah nilai ekonomi. “Punyanya, ya SDM,” sambungnya.

Kedatangan peserta menurut Rukmono bukan hanya untuk konferensi saja, namun juga menikmati berbagai hal menarik di Jogjakarta. “Peserta ini pasti membeli sesuatu di sini dan tentu produk lokal. Ekonomi masyarakat bisa berkembang dan harapannya ini jadi peluang sisi pariwisata kita,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjut dia, rumah sakit di DIJ sedang berupaya mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk mempercayakan berobat di dalam negeri daripada harus pergi ke luar. 

“Catatan saya, 50-70 persen pasien di Singapura itu orang Indonesia, sekarang bagaimana peningkatan kapastitas di dalam negeri bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat? Hasilnya bisa dibandingkan dengan luar negeri, ini juga memunculkan health tourism,” jelasnya.

FKKMK UGM sendii siap untuk mendukung program-program yang dibentuk dari forum ini. Khususnya inovasi yang nantinya diintegrasikan dengan rumah sakit. Hal tersbut diungkapkan Wakil Dekan Bidang Kerjasama Alumni dan Pengabdian Masyarakat FKKMK UGM Mei Neni Sitaresmi.

“UGM selama ini terus berusaha melakukan inovasi, semoga ke depannya terus muncul inovasi-inovasi yang seiring dengan kemajuan teknologi,” ujarnya. (sky/tif)