RADAR JOGJA – Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta (STIMARYO) baru saja menyelesaikan kegiatan Orientasi Studi Lapangan (OSL) di Surabaya pada 11-14 November 2019 lalu. OSL ini merupakan kegiatan kurikuler yang bersifat edukatif dan rekreatif. Lewat kegiatan ini taruna-taruni dikenalkan berbagai aktivitas di kapal dan lingkup pelabuhan dengan mengobservasi secara langsung proses kinerja di dalamnya.
“Kegiatan ini juga sebagai jembatan pemahaman taruna-taruni terhadap materi kuliah di kelas dengan kondisi nyata di dunia kerja. Dengan demikian OSL dapat membuka wawasan dan cakrawala pemikiran baru tentang teknologi pelabuhan dan pelayan seperti apa, inovasi baru apa yang sudah dijalankan, dsb,” ujar Ketua STIMARYO Wegig Pratama.
Tercatat ada 227 taruna-taruni dari 4 prodi (S1 Transportasi, D3 Manajemen Transportasi Laut, D3 Permesinan Kapal, dan D3 Nautika) yang mengikuti OSL ke Surabaya tersebut. Mereka juga di dampingi sejumlah dosen dalam setiap kunjungan di lapangan. Selama kegiatan berlangung taruna-taruni mengunjungi sejumlah lokasi seperti PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak, BJTI Port, PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero Surabaya dan PT Dumas), STIAMAK Barunawati, dan PT Terminal Teluk Lamong-Pelindo III. Tak hanya diberikan materi penjelasan di dalam ruangan, taruna-taruni juga berkesempatan mengunjungi terminal dan dermaga yang dikelola perusahaan-perusahaan tersebut.
Kunjungan ke BJTI Port
PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Saat ini BJTI fokus pada penanganan Bongkar/Muat Petikemas Domestik di Terminal Berlian Tanjung Perak Surabaya, di samping menangani kegiatan penunjang lainnya yang berhubungan dengan jasa kepelabuhan.
Dalam kesempatan berkunjung ke BJTI Port, taruna-taruni belajar dengan mengobservasi secara langsung proses bongkar/muat petikemas dan kegiatan lain yang berlangsung di terminal. Mereka juga berkesempatan untuk bertanya kepada petugas di lapangan tentang alur bongkar/muat dari mulai kedatangan kapal, pemindahan barang, hingga keberangkat kembali.
“Kami menyambut baik kedatangan taruna-taruni STIMARYO yang ingin belajar tentang proses kegiatan yang ada di BJTI Port. OSL ini sangat bagus sekali karena menjadi media realisasi dari apa yang mereka dapatkan di kelas sekaligus memberikan bekal pengetahuan mereka ke depan sebagai insan generasi muda yang bergerak di dunia kemaritiman,” jelas I Ketut Karno, Supervisor on Duty Operation Plan and Administration IV PT BJTI Port.
Menurut Ketut, taruna-taruni STIMARYO mempunyai peluang bekerja di pelabuhan maupun terminal seperti BJTI Port ini karena memiliki latarbelakang yang sama, termasuk materi perkuliahan yang di berikan di kampus.
Kunjungan Ke Terminal Teluk Lamong
Green Smart Port menjadi sebutan untuk PT Terminal Teluk Lamong yang juga menjadi lokasi kunjungan OSL STIMARYO. Terminal Teluk Lamong merupakan terminal/pelabuhan pertama di Indonesia yang mengusung konsep ramah lingkungan.
“Semua yang dioperasikan di terminal ini menggunakan alat-alat ramah lingkungan dan memakai sistem automasi atau computerize. Berbeda dengan terminal pada umumnya yang menggunakan bahan bakar solar, Terminal Teluk Lamong menggunakan listrik untuk menggerakkan alat-alat bongkar/muat dari kapal maupun ke kapal,” ungkap Magdalena Dini Wahyu Puspitasari, Cooperate Communication Officer Terminal Teluk Lamong Surabaya.
Seperti kunjungan di BJTI Port, di Terminal Teluk Lamong ini taruna-taruni juga berkesempatan melihat proses kegiatan bongkar/muat dengan peralatan yang lebih canggih serta diberikan penjelasan oleh petugas lapangan tentang kinerjanya.
“Meskipun kami sudah menggunakan sistem komputerisasi yang sudah otomatis kami tetap membuka peluang bagi SDM baru yang ingin bekerja di PT Terminal Teluk Lamong. Terlebih pembangunan terminal ini masih akan berlanjut hingga 2030 mendatang. Masih ada kesempatan bagi taruna-taruni lulusan STIMARYO ke depan nanti,” jelasnya.