RADAR JOGJA – Tiga film pendek LA Indie Movie 2019 diputar sebagai Special Program dalam gelaran JAFF (Jogja-NETPAC Asian Film Festival). Acara yang digelar mulai 22 November 2019 ini menampilkan berbagai film lintas genre.
Perwakilan dari LA Zone Novrizal mengungkapkan, gala premiere film pendek LA Indie Movie 2019 diadakan di Empire XXI, Jogja. Ada tiga film pendek LA Indie Movie 2019 hasil karya finalis LA Indie Movie 2019 dari tiga kota yakni Jakarta, Jogjakarta, dan Malang.
”Acara tersebut dihadiri produser, filmmakers dan para pemain. Pemutaran film Jumat (22/11) dimulai pukul 16.30-17.15. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, dibentuk pada 2007, LA Indie Movie aktif menyelenggarakan film making workshop dan short movie festival. ”LA Indie Movie kami hadirkan, agar menjadi jalan pembuka bagi mereka yang mempunyai passion di dunia perfilman, ingin mengasah keahliannya, berkeinginan untuk terus kreatif berkarya di bidang film dan bagi mereka yang berani mengekspresikan dirinya lewat medium film,” ungkapnya.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan spirit LA Zone sebagai portal yang memberikan informasi tentang gaya hidup/lifestyle, kreativitas, entertainment, komunitas.
Tahun ini LA Indie Movie kembali ikut serta di Jogja-NETPAC Asia Film Festival dan merupakan rangkaian program yang telah dimulai sejak JAFF 2018 yang lalu. ”Dengan program sharing session bersama para filmmaker experts dan dengan dibukanya Story Competition, mengusung tema Viral,” tuturnya.
Story Competition itu mencari tiga ide cerita terbaik untuk dijadikan skenario film pendek. Pada Maret 2019 telah terpilih tiga ide cerita untuk difilmkan di bawah arahan produser-produser kenamaan Indonesia, Ifa Isfansyah untuk film ”#Instalie”, Ismail Basbeth untuk film ”Konspirasi Gaib”, dan Adhyatmika untuk film ”Nasintel”.
Tidak hanya mencari ide cerita terbaik, LA Indie Movie juga mengadakan MovieLAnd. Sebuah ajang pencarian film maker muda di tiga kota, yaitu Jogjakarta, Malang, dan Jakarta.
Pencarian film maker untuk profesi sutradara, cameraman, art director, dan editor. Masing-masing film pendek telah menyelesaikan proses pembuatan film di tiga kota besar tersebut pada September 2019.
Produser #Instalie Ifa Isfansyah merasa senang berkolaborasi dengan para film maker muda dalam proses pembuatan film LA Indie Movie ini. Baginya, berkolaborasi dengan generasi muda memberikan pengalaman tersendiri, terlebih naskah film ini diambil dari kehidupan dan perspektif generasi muda.
”Menggabungkan dua generasi di dunia film akan selalu memiliki sesuatu yang menarik, terlebih masing-masing generasi mempunyai perspektif yang berbeda dan setiap generasi juga memiliki tantangannya tersendiri,” ujarnya.
Sutradara Nasintel Vince Lee berpendapat, keterlibatan dirinya dalam LA Indie Movie 2019 adalah pengalaman menyenangkan berkolaborasi dengan produser peofesional, film maker muda lainnya, crew dan pemain dan pengalaman berharga tentang bagaimana proses menyatukan visi dalam pembuatan suatu film.
Mengusung tema ”LA Indie Movie, Goes Digital”, LA Indie Movie bekerja sama dengan layanan OTT (Over the Top) untuk mendistribusikan film yaitu bekerja sama dengan Iflix dan Viddsee. Masyarakat luas akan dapat langsung menonton film LA Indie Movie 2019 serentak pada 23 November di dua digital platform tersebut.
Co-Founder Viddsee Derek Tan mengaku sangat bangga untuk jadi bagian dari LA Indie Movie di tahun ini. ”Kami berharap semakin banyak cara untuk bisa mengembangkan industri perfilman lokal melalui kolaborasi dan dikusi dengan komunitas,” jelasnya.
Senada, Head of Marketing Iflix Indonesia Tiara Sugiyono mengatakan, sejak hadir di Indonesia 3.5 tahun yang lalu, pihaknya selalu mendukung industri film nasional.
”Melalui dukungan terhadap kompetisi LA Indie Movie 2019 ini, kami sangat senang dapat menayangkan film-film karya para sineas muda Indonesia. Harapan kami, hasil karya para sineas muda ini dapat disaksikan oleh banyak orang melalui platform iflix, dan menginspirasi lebih banyak sineas Indonesia untuk terus berkarya,” tutupnya. (sce/ila)