RADAR JOGJA – Penataan kawasan Sudirman seiring dengan konsep pedestrian secara utuh. Selain pejalan kaki, penataan juga menyasar ruang udara. Berupa penataan kabel listrik dan internet di sepanjang jalan Sudirman hingga simpangempat Tugu Pal Putih.

Untuk saat ini penataan berlaku optimal di kawasan Sudirman. Seluruh kabel sambungan udara khususnya internet telah berpindah lokasi. Berganti dengan kabel fiber optic yang tertanam di sepanjang pedestrian Sudirman.

“Untuk sementara ini baru kawasan Sudirman. Menyusul kemudian untuk kabel milik PLN. Lalu untuk kawasan Tugu di 2020,” jelas Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti, Senin (9/12).

Haryadi menargetkan 2020 sebagai tahun pembangunan infrastuktur Kota Jogja. Fokusnya adalah sepanjang jalan Suroto, jalan Sudirman, jalan Diponegoro hingga simpangempat Tugu Pal Putih.

Memasuki sisi selatan jalan Margo Utomo hingga kawasan Malioboro.

RAPI: Pemasangan kabel bawah tanah di kawasan Jalan Sudirman. (DWI AGUS/RADAR JOGJA)

Proyeksi penataan berupa merapikan kabel sambungan udara. Haryadi mengakui kabel listrik, internet dan sambungan telepon sangatlah krusial. Hanya saja di satu sisi menjadi sampah visual. Terutama jika pemasangan terkesan asal-asalan.

“Kabel di sepanjang simpangempat Tugu tahun depan akan turun. Kalau dilihat sekarang kan kurang enak dipandang. Sudah izin provinsi untuk pembenahannya. Jadi ke depan tidak ada lagi kabel malang melintang di atas,” janjinya.

Di satu sisi penataan ini tidaklah mudah. Apalagi jaringan listrik tidak bisa menyatu dengan jaringan telepon dan internet. Penyebabnya adalah adanya aliran listrik dalam kabel milik PLN. Dikhawatirkan kondisi ini akan menganggu koneksi internet dan telepon.

AMAN: Penataan di kawasan Jalan Sudirman. (DWI AGUS/RADAR JOGJA)

Haryadi belum bisa memastikan mekanismen milik PLN. Namun jajarannya terus berkoordinasi. Terutama untuk menemukan solusi yang tepat. Apakah tetap dalam satu saluran atau berbeda. Harapannya tidak mengganggu kinerja antar institusi penyedia jasa.

“Kalau ada interferen antar kabel itu bisa mengganggu. Terutama milik telepon dan internet, karena milik PLN itu ada aliran listriknya. Apakah nanti jalur khusus atau gimana masih disusun. Perencanaan juga termasuk jalur perusahaan gas negara (PGN),” ujarnya. (dwi/riz)