RADAR JOGJA DIGITAL – Pengembangan Stasiun Lempuyangan sejalan dengan program tata ruang Pemerintah Kota Jogja. Fokusnya adalah penataan kawasan sekitar Stasiun Lempuyangan. Diawali dengan tata ruang kawasan Kotabaru.
Kepala Bidang Pengaturan dan Pembinaan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Jogja Danang Yuliaksono menuturkan penataan telah masuk dalam perencanaan tata ruang. Dimulai dengan penyusuna Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kotabaru.
“Kawasan boulevard Kridosoni akan kami tata dan kembangkan lagi. Konsep yang kami usung adalah garden city,” jelasnya, Sabtu (14/12).
Konsep garden city mempertahankan wujud asri Kotabaru. Berupa tumbuhan perindang dan ruang terbuka hijau. Bangunan tidak boleh berkembang terlalu tinggi ataupun padat. Tujuannya untuk menciptakan ambience ruang publik.
Beberapa perencanaan proyek penataan pun mulai berjalan. Di antaranya perbaikan Kantor Dinas Pariwisata Kota Jogja, Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Jogja dan kawasan boulevard Kridosono. Berupa pembongkaran sejumlah pagar yang menutup wujud bangunan fisik.
“Konsep penataan bangunan sesuai dengan desain pedestrian jalan Suroto. Harapan kami Kotabaru jadi perwajahan Kota Jogja. Saat keluar dari Lempuyangan bahkan Stasiun Tugu, penumpang kereta akan disajikan ke-khasan Kotabaru,” ujarnya.
Danang menyebutkan penataan menyeluruh berlangsung secara bertahap. Prioritas saat ini masih di sepanjang pedestrian kawasan jalan Sudirman. Termasuk penataan di kawasan Stasiun Tugu. Rencananya proyek ini berjalan efektif 2020.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan PT. KAI. Tujuannya untuk memantau progres pembangunan Stasiun Tugu dan Stasiun Lempuyangan. Termasuk fungsi dan pembagian peran kedua stasiun.
“Setahu kami Stasiun Tugu lebih diarahkan ke tujuan wisata dan eksekutif. Untuk Stasiun Lempuyangan akan lebih dipusatkan untuk stasiun penumpang,” katanya. (dwi/tif)