RADAR JOGJA – Adanya peringatan dini hujan lebat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIJ melakukan antisipasi berupa penguatan kesiapan kabupaten dan kota. Selain itu juga pengecekan sejumlah infrastruktur di wilayah kerja masing-masing.

Kepala Pelaksana BPBD DIJ Biwara Yuswantana meminta seluruh jajarannya siap. Pihaknya juga berkoordinasi dengan BMKG Jogjakarta untuk informasi terbaru. Terutama perkembangan kemunculan awan hujan cumulonimbus.

“Berdasarkan prediksi BMKG, dalam beberapa hari ke depan, wilayah Jawa khususnya Jogjakarta dimungkinkan terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Ini harus disiapkan secara matang, karena dampaknya juga tak terduga,” jelasnya, Kamis (2/1).

Biwara meminta seluruh komponen BPBD kabupaten/kota sigap. Antisipasi dilakukan dengan pengecekan fasilitas pendukung serta mematangkan manajemen mitigasi bencana.

Pemetaan, lanjutnya, dilakukan sedini mungkin. Diawali dengan memeriksa lokasi-lokasi rawan bencana. Seperti dampak dari genangan air, banjir bandang, tanah longsor hingga angin kencang.

“Setiap daerah di Jogjakarta ini memiliki karakteristik potensi bahaya yang berbeda. Ini yang diantisipasi agar bantuan dan penanganan yang diberikan tepat sasaran,” ujarnya.

Biwara meminta BPBD kabupaten/kota berkoordinasi dengan relawan daerah. Peran dari relawan menurutnya sangat penting. Terlebih untuk mendata potensi bahaya maupun dampak kerusakan. Sehingga penanganan dapat berlangsung efektif.

Terkait penanganan, Biwara meminta seluruh komponen berkaca pada sejumlah kejadian beberapa tahun lalu. Mulai dari Siklon Cempaka medio 2017 hingga cuaca ekstrem medio 2018. Kedua fenomena alam ini dapat menjadi referensi dalam meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

“Dari dua fenomena alam itu bisa terprediksi dampaknya seperti apa. Kami juga meminta masyarakat lebih waspada. Sehingga bisa bertindak tepat saat ada potensi bencana,” pesannya. (dwi/tif)