RADAR JOGJA – Sepanjang tahun ini sudah ada enam titik sinkhole atau lapisan tanah berlubang di Gunungkidul. Nah, Jumat (10/1), di dekat SMKN 1 Girisubo, Jepitu, Girisubo muncul tanah lapang menganga.

Kejadian sinkhole di wilayah itu diketahui sekitar pukul 06.30. Pihak sekolah mendapat informasi dari warga adanya tanah ambles. Setelah dilakukan pengecekan ternyata benar ada kubangan pada telaga.

Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan, pasca-kejadian petugas langsung menuju lokasi dan melakukan pengecekan. “Kebutuhan mendesak  adalah pemasangan safety line,” kata Surisdiyanto.

Berdasarkan keterangan masyarakat setempat, kejadian serupa pernah terjadi pada 2013. Waktu itu air telaga tiba-tiba surut. Pada saat itu volume air mencapai 3/4 penuh. Namun hanya dalam waktu setengah jam volume air telaga berkurang separuh.

Kepala BPBD Gunungkidul Edi Basuki mengatakan, sejak dua tahun terakhir tercatat ada 36 titik sinkhole tersebar di sejumlah wilayah kecamatan. Wilayah berpotensi terjadi sinkhole meliputi  Kecamatan Semanu, Rongkop, Ponjong, Girisubo, Purwosari, Tanjungsari, dan Kecamatan Paliyan. “Kepada warga disekitar lokasi, kami mengimbau agar lubang ditutup dengan tanah dan bebatuan,” kata Edi Basuki.

Dia mengakui, pemerintah hingga saat ini belum memiliki pemetaan sungai bawah tanah sebagai salah satu penyebab munculnya sinkhole. Peta sungai bawah tanah diperlukan untuk pemetaan kawasan potensi amblesan hingga mencari sumber air bersih.

Menurutnya, pemetaan sungai bawah tanah tidak hanya terkait bencana dalam arti amblesan. Namun sekaligus mencari sumber air titik mana paling tipis.”Jadi memang diperlukan,” tegasnya. (gun/din)