RADAR JOGJA – Di saat tim Liga 1 2020 mulai gerilya mencari pemain incaran, PSS Sleman justru sebaliknya. Tim Super Elang Jawa -Julukan PSS- bahkan belum menemukan sosok pelatih. Negosiasi dengan Seto Nurdiyantara belum menemui titik terang.
Hingga memasuki pekan ke-2 Januari 2020, manajemen PSS Sleman belum juga mengumumkan siapa yang bakal menahkodai untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2020. Pada Sabtu (11/1) lalu, manajemen PSS usai menggelar pertemuan dengan Seto untuk membahas soal perpanjangan kontrak. Hanya saja, hasil pertemuan tersebut masih belum menemukan kesepakatan di antara kedua belah pihak.
Terkait masa depannya, pelatih berusia 45 tahun itu bakal menyerahkan seluruh keputusan kepada manajemen PSS. Yang jelas dalam pertemuan tersebut ada beberapa poin yang dibahas. “Ya kemarin ada pertemuan. Namun bolanya ada di manajemen, tanya ke manajemen saja,” ujar Seto kepada Radar Jogja, Minggu (12/1).
Selain masih tarik ulur terkait kontrak pelatih. PSS juga lambat dalam merekrut pemain. Hingga kemarin, baru berhasil merekrut satu pemain anyar yakni, Samsul Arifin dari Persela Lamongan. Sebaliknya, mereka justru harus kehilangan sembilan pemain pilar yang hengkang ke sejumlah klub Liga 1.
Di antaranya Brian Ferreira, Haris Tuharea, dan Samuel Christianson yang berlabuh ke Madura United, Sidik Saimima hengkang ke Bali United, Ricky Kambuaya memilih Persebaya Surabaya, Rangga Muslim ke Bhayangkara FC, serta KH Yudo dan Dave Mustaine yang direkrut Arema FC. Terbaru ada Ikhwan Ciptady.
Sebagai informasi, Liga 1 sendiri direncanakan akan bergulir pada Maret mendatang. Nah, hal tersebut tentu menjadi warning bagi PSS. Sebab, apabila tak bergerak cepat pembentukan tim pun bisa terhambat. Padahal, beberapa klub Liga 1 langsung tancap gas mempersiapkan tim untuk menyambut musim baru. Bahkan, beberapa diantaranya sudah menggelar latihan perdana. “Intinya kembali lagi ke manajemen,” tandas pelatih berlisensi AFC Pro itu. (ard/pra)