RADAR JOGJA – Sosialisasi pengadaan tanah jalan tol Bawen-Jogja-Solo terus dilakukan sebagai tahap awal proyek. Tujuannya agar masyarakat secara jelas mengetahui mana saja bidang tanah yang terdampak.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIJ Krido Suprayitno menjelaskan, pihaknya masih menunggu kelengkapan peraturan desa (perdes) dari 20 desa yang terdampak jalan tol. Dari perdes tersebut baru bisa mengajukan izin setelah mengetahui tanah desa yang digunakan untuk penetapan lokasi.
“Yang sudah punya perdes, perkembangan sekitar 13 desa. Kami tunggu hingga April karena harus sudah jadi,” katanya usai sosialisasi pengadaan tanah jalan tol di Balai Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman, Senin (13/1).
Rencananya, awal Maret nanti pihaknya akan melakukan konsultasi publik dari DIJ wilayah timur yang terdampak tol.
“Nanti masyarakat harus memberikan pernyataan kerelaan berkaitan dengan jalan tol. Yang hadir harus berhak atau diwakilkan dengan surat kuasa,” ujarnya.
Terkait penggantian tanah desa, Krido menyebut nanti kembali ke pemanfaat. “Kalau sudah ada ijin gubernur, misal untuk rumah makan, ijin bangunannya diserahkan ke pemanfaat, sedangkan tanah desa ke desanya untuk dicarikan gantinya,” tuturnya.
Camat Kalasan Siti Anggraeni menyebutkan kurang lebih 639 bidang tanah wilayahnya terdampak jalan tol Bawen-Jogja-Solo. Dia mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap orang-orang luar yang memanfaatkan peluang pengadaan jalan tol untuk mengeruk keuntungan.
“Kami sudah wanti-wanti ke kepala desa agar tanah di sekitar jalan tol diwaspadai agar masyarakat tidak rugi. Kadang-kadang ada orang luar yang menginginkan keuntungan,” ujarnya.
“Kita akan berusaha melindungi masyarakat karena pada intinya masyarakat sudah mendukung,” tambah Siti.
Salah satu warga Suherlani, 40, terdampak jalan tol mengungkapkan, tanah yang terhitung terkena proyek jalan tol merupakan rumah tinggalnya yang juga dipakai untuk usaha rumah makan. Luasnya 100 meter persegi. Dia berharap lahan yang baru nantinya juga bisa dimanfaatkan membuka usaha.
“Yang diinginkan bisa menyejahterakan warga dan pembangunan jalan tol juga berjalan lancar. Ganti rugi sesuai yang diinginkan,” ungkapnya. (sky/tif)