RADAR JOGJA – Stadion Mandala Krida segera berbenah. Itu setelah Stadion kebangaan warga Jogjakarta secara resmi ditetapkan sebagai salah satu venue gelaran Piala Dunia U-20 pada Mei 2021 mendatang.

Kepala Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIJ Eka Heru Prasetya mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mengenai detail renovasi stadion. Hal tersebut dilakukan agar sesuai dengan standar yang diinginkan FIFA.

Dikatakan Eka, sebetulnya perwakilan FIFA telah melakukan pengecekan terhadap Stadion Mandala Krida. Tepatnya pada akhir tahun lalu. Selain itu, PSSI Pusat dan Kementrian PUPR juga sudah melakukan pengecekan. Hanya, belum diketahui detail resmi desain renovasi yang diajukan Pemprov DIJ  kepada FIFA. ”Apakah sudah disetujui atau belum kami tidak tahu,” jelasnya.

Sebelumnya, renovasi Stadion Mandala Krida disiapkan dana sebesar Rp 60 miliar dari APBD Pemda DIJ. Sehingga diharapkan nantinya bisa sesuai keinginan pemerintah pusat yang berharap pada bulan Juli 2020 sudah terlihat progres renovasinya. “Kami sebagai warga DIJ dan pengelola stadion akan berusaha merenovasi semaksimal mungkin,” tandas Eka Heru.

Beberapa fasilitas yang masih perlu ditambahkan untuk Stadion Mandala Krida agar sesuai ketentuan FIFA, diantaranya lampu lapangan, single seat, penambahan dua ruang ganti pemain, dan papan skor digital.

Selain itu, pekerjaan rumah lainnya yakni, penambahan ruangan khusus untuk perangkat video assistant referee (VAR). Hal itu, disampaikan Kemenpora dalam risalah rapat koordinasi mengenai persiapan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20 2021. Bahwa setiap stadion diwajibkan memiliki ruangan khusus untuk VAR. “Kami berharap renovasi bisa segera dilakukan setelah gambar selesai dan disetujui FIFA. Karena kami juga dibatasi waktu tahun anggarannya,” ujar Eka Heru.

Sementara itu Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIJ, Ahmad Syauqi Soeratno menyatakan FIFA tidak memberikan alasan mengapa akhirnya memilih Mandala Krida. “FIFA itu modelnya begitu, kemarin tidak disebutkan alasannya,” ujar Syauqi (26/1).

Jika dibandingkan stadion-stadion lain yang dicalonkan sebagai venue Piala Dunia U-20, Mandala Krida terbilang paling tertinggal. Stadion yang terletak di Jalan Kemuning itu masih belum memiliki beragam fasilitas mendasar layaknya stadion yang biasa menggelar laga dengan kelas internasional.

Namun, terpilihnya Mandala Krida ditengarai lantaran beberapa hal yang mendukung. Seperti banyaknya lapangan untuk latihan, jumlah hotel berbintang yang juga banyak di DIJ, serta status Kota Jogjakarta sebagai lokasi lahirnya PSSI. “Kami sudah kirimkan lapangan (latihan.red) mana saja yang potensial kepada PSSI dan FIFA,” tandas Syauqi. (ard/kur/bah)