RADAR JOGJA – Kabid Humas Polda DIJ Kombes Pol Yuliyanto belum bisa memastikan kepindahan Mapolda DIJ. Terlebih pasca keluarnya peta wacana pembangunan tol Jogja-Solo di wilayah Ringroad Utara. Sebab, jajarannya belum mengetahui secara pasti luasan bidang terdampak.

Di satu sisi pihaknya siap bekerja sama dengan pemerintah daerah maupun pusat. Pertimbangannya, pembangunan tol adalah rencana strategis bangsa. Berupa pelayanan kepentingan publik dalam bidang sarana dan prasarana transportasi.

“Jujur belum tahu kena berapa meter (lahan terdampak). Kalau memang Mapolda kena proyek tol, kami akan mendukung kebijakan dari pemerintah,” jelasnya ditemui di Mapolsek Ngaglik, Rabu (5/2).

Perwira menengah tiga melati ini juga belum mengetahui secara detail luasan lahan. Termasuk besaran harga yang diberikan sebagai kompensasi. Pastinya berapapun besaran, Polda DIJ siap mendukung.

“Harus legowo berapapun luasan dan ganti ruginya karena ini adalah kepentingan khalayak luas. Tapi kami tetap mendalami dengan melibatkan tim dari Polda,” katanya.

Disinggung mengenai kepindahan Mapolda, Yuliyanto tidak serta merta mengiyakan. Terlebih jika dampak dari pembangunan tol hanya memanfaatkan sebagian kecil lahan. Itulah mengapa jajarannya terus memantau kajian yang masih berjalan.

Dalam peta pembangunan Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan Tol Jogja Solo, lebar lahan terdampak milik Polda DIJ mencapai 10 meter. Sementara panjang lahan menyesuaikan panjang muka depan bidang tanah.

“Belum fix bicara sampai sana (pindah Mapolda), termasuk yang Polsek-Polsek terdampak. Apapun itu kami siap mendukung program pembanguan nasional. Tapi kalau misal dampaknya besar, bisa jadi pindah ke lokasi yang lebih luas dan bagus,” ujarnya. (dwi/ila)