RADAR JOGJA Sudah bertahun-tahun jalan di Donotirto, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul rusak parah. Sehingga rusak, terbengkalai, dan baru diperhatikan setelah viral.

Dukuh Donotirto Waljiman, 55, mengatakan rusaknya jalan diakibatkan beberapa faktor. Salah satunya tanah yang menjadi jalan labil. Selain itu, tanah yang awalnya merupakan persawahan kerap terkena banjir. “Pada 2011 pernah direnovasi dengan aspal,” jelasnya saat mendapat kunjungan dari Bupati Bantul Suharsono, Jumat (7/2).

Akibat kerapnya dilalui truk pengangkut tebu, jalan pun rusak. Keadaan ini diperparah dengan lalu lalang truk pembawa material bangunan. “Di Donotirto ada dua pengembang dengan tiga titik lokasi perumahan,” lanjut Waljiman.

Agar rusaknya jalan tidak semakin parah, kata Wiljiman, warga telah memasang portal guna menghalangi truk masuk ke jalan Donotirto. Hal ini mereka lakukan, kendati memperoleh kompensasi dari pabrik tebu. “Tidak sebanding dengan kerugian yang dirasakan oleh masyarakat,” ungkapnya.

Warga kemudian berinisiatif melakukan pengurukan terhadap jalan yang rusak. Pengurukan dilakukan dengan tanah liat. Akibatnya, jalan menjadi licin saat musim penghujan datang.

Pihak pengembang perumahan di Donotirto sebetulnya memberikan bantuan. Bantuan berupa pasir batu. “Kemudian gelar noto, diserahkan ke warga sekitar,” Terang Camat Kasihan Slamet Sentosa, ditemui pada kesempatan yang sama.

Kujungan dari Suharsono, diharapkan oleh Slamet dapat memberikan solusi terhadap jalan di Donotirto.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Bantul Bobot Ariffi ‘Aidin mengatakan, jika jalan Donotirto yang rusak bukan tanggung jawab DPUPKP. Karena hanya jalan kabupaten dan jalan desa saja yang dinaungi. “Jalan ini tidak masuk jalan kabupaten dan jalan desa,” katanya.

Setelah mengetahui status jalan, Suharsono menyarankan untuk menggunakan bantuan anggaran khusus (BKK) untuk perbaikan. Guna memperbaiki jalan warga juga dapat mengajukan anggaran pembangunan partisipatif masyarakat desa (P2MD). “Karena jalan ini, ibarat penyakit sudah kronis,” sebutnya belum meninggalkan lokasi. (cr2/bah)