RADAR JOGJA – Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Sardjito dokter Windarwati menjamin DIJ siap menangani pasien dengan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Tak hanya rumah sakitnya, kesiapan juga ditunjukan oleh tiga rumah sakit rujukan lainnya. Yakni RSUD Wirosaban Jogja, RSUD Wates dan RSUD Panembahan Senopati Bantul.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, setiap rumah sakit telah dilengkapi fasilitas ruang isolasi. Selain itu adapula tenaga medis kompeten. Meliputi dokter spesialis paru maupun konsultan paru. Artinya rumah sakit memiliki kompetensi pengawasan pasien dengan Covid-19.

“Kemenkes menunjuk rumah sakit rujukan atas pertimbangan mendalam. Mampu menjalankan setiap prosedur pengawasan pasien dengan Covid-19. Apalagi merawat pasien dengan dugaan corona,” jelasnya, Jumat (6/3).

Keempat rumah sakit, lanjutnya, tetap menjalankan koordinasi. Tujuannya untuk memudahkan alur penanganan suspect Covid-19. Komunikasi ini juga terintegrasi kepada Dinas Kesehatan DIJ. Sehingga alur penanganan berlangsung sistematis.

Kemenkes sendiri menambah rumah sakit rujukan nasional dari 100 menjadi 137 rumah sakit. Ketersediaan ruang isolasi dipandang mencukupi. 

RSUD Panembahan Senopati Bantul memiliki empat ruang isolasi. RSUD Wates memiliki empat ruang isolasi. Sementara untuk RSUD Wirosaban Kota Jogja memiliki sepuluh ruang isolasi.

“Kalau RSUP Sardjito memiliki delapan fasilitas isolasi di Melati 5. Tipenya berupa ruang isolasi dengan tekanan negatif. Sementara untuk Dahlia 3 ada 24 ruang isolasi dengan tipe hybrid. Kami juga siap menerima rujukan dari rumah sakit rujukan lain apabila ruang isolasi mereka penuh,” jaminnya.

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sardjito Rukmono Siswishanto memastikan Jogjakarta terbebas dari Covid-19 hingga saat ini. Pasien yang sempat ditangani oleh jajarannya terbukti negatif. Bahkan mayoritas telah diperbolehkan pulang.

Hanya saja masih ada satu pasien yang masih tinggal. Pasien berkewarganegaraan Jepang tersebut dirawat di runag isolasi. Untuk saat ini timnya masih menunggu hasil uji laboratorium yang dikirimkan ke Litbangkes.

 “RSUP Dr Sardjito sejauh ini masih menangani satu pasien warga negara Jepang yang memiliki gejala pneumonia. Sementara masih menunggu hasil lab dari Litbangkes. Kalau kesehatan sudah stabil dan membaik,” katanya. (dwi/tif)