RADAR JOGJA – Laboratorium Fakultas Ilmu Pemerintahan (IP) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menyelenggarakan seleksi perangkat desa pada Senin (16/3). Seleksi diselenggarakan di Lab Ilmu Pemerintahan Kampus Terpadu UMY untuk mengisi kekosongan formasi tiga dukuh di Desa Sumbersari, Kecamatan Moyudan, Sleman. Yakni Padukuhan Gesikan, Menulis, dan Tegalrejo.
Koordinator Lab IP UMY Sakir Ridho Wijaya SIP MIP mengungkapkan, pelaksanaan ujian pengisian perangkat desa saat ini wajib bekerja sama dengan perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B. Aturan tersebut dikatakan Sakir telah tertuang dalam perda Kabupaten Sleman No 10 Tahun 2019 pasal 19 ayat 2.
”Saat ini UMY telah terakreditasi A, dan juga telah mempunyai kompetensi terkait materi ujian,” ujarnya saat ditemui baru-baru ini.
Dosen Muda Ilmu Pemerintahan itu menjelaskan sesuai ketentuan yang berlaku, Lab IP UMY selaku pihak ketiga menyelenggarakan beberapa tes. Di antaranya tes psikologi, tes tertulis, dan tes wawancara kepada delapan calon dukuh.
”Selain itu peserta juga harus mengikuti tes keterampilan yang terdiri dari kemampuan berpidato, presentasi, memimpin rapat, dan kemampuan menguasai teknologi informasi (TI),” katanya.
Menurut Sakir, dukuh yang terpilih nantinya diharapkan teruji berdasarkan kemampuan akademis dan psikologis. ”Kami berharap dengan adanya kerjasama ini perangkat desa terpilih nantinya betul-betul memiliki kompetensi sesuai dengan jabatannya,” tutur Sakir.
Selain itu, perangkat desa terpilih, juga harus mempunyai kemampuan lebih dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Selain energik, seorang dukuh juga dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Sehingga nantinya ada dampak perbaikan tata kelola pemerintahan menjadi lebih baik di Padukuhan maupun Desa tersebut. Pihaknya juga berharap sinergitas antara pemdes dengan perguruan tinggi tetap berlanjut. Tidak hanya dalam hal seleksi perangkat desa saja, namun juga terkait peningkatan kapasitas perangkat desa.
Sakir mencontohkan adanya pelatihan pengelolaan sistem informasi desa (SID), atau pelatihan pengelolaan keuangan desa. ”Kami mengawal mulai dari perencanaan sampai pertanggungjawaban, sehingga dalam laporannya lebih transparan akuntabel. Kualitas belanjanya juga lebih baik dan optimal,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pengangkatan Perangkat Desa Sumbersari, Moyudan Junaidi menilai IP UMY secara kapasitas dan kompetensi telah teruji. ”Semoga dukuh terpilih memiliki etos kerja. Jujur, kerja keras dan yang terpenting mampu mengayomi masyarakat,” ujarnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa itu menjelaskan, beberapa tahapan tes sebelumnya sudah dilakukan di desa. Seperti unsur lokalitas dan pengalaman kerja di lembaga desa. Nantinya penilaian itu ditambah dengan nilai dari UMY. Selanjutnya digabung, dan total nilai yang didapat akan diberikan pemeringkatan. Junaidi memastikan, proses penilaian dilakukan transparan, serta disaksikan perwakilan Karang Taruna, Perangkat Desa serta Muspika Kecamatan Moyudan. (sce/naf/ila)