EDUKASI (ANGGA WIDIASTAMA/RADAR JOGJA)
GAMES (ABRAHAM GENTA/RADAR JOGJA)

MUNGKID – Antonius merasa penasaran dengan pagelaran Antangin Junior Sports Festival di Lapangan Sedan Bagongan, Desa Banyurojo, Kacamatan Mertoyudan. Siswa SMP Tarakanita Kota Magelang ini akan mengikuti game basket three on three hari ini.

Ia mendatangi lokasi acara untuk mengikuti technical meeting. “Penasaran dan akan mengikuti acara karena ingin mencari pengalaman,” kata Antonius kemarin.

Junior Sports Festival merupakan kegiatan kerja sama antara Harian Jawa Pos Radar Jogja, PT DBL Surabaya, Antangin Junior dan Rindam IV/Diponegoro. Tidak hanya siswa SMP, kegiatan ini untuk memberikan pengalaman baru bagi anak-anak SD dan TK di wilayah Kota dan Kabupaten Magelang.

Oleh karena itu, semua lomba dan game atau permainan dikemas dengan penuh keceriaan. “Tidak hanya kali ini saya mengikuti game basket. Semoga acaranya berjalan lancar,” jelas Antonius.

Selain basket, ada juga permainan untuk anak-anak seperti estafet, lari 1 km, jalan sehat, dan lainnya. Tidak hanya khusus anak-anak, acara juga digelar untuk para orang tua yang hadir. Penyelenggara menghadirkan psikolog dan menggelar seminar tentang parenting.

“Kami mengkonsep kegiatan olahraga untuk anak-anak dalam bentuk yang menarik,” jelas Agung Wijayanto, Event Supervisor PT DBL Indonesia.

Penyelenggaraan acara ini berlatar belakang fenomena perkembangan teknologi yang cukup pesat. Anak sering membawa gadget dan jarang bermain keluar rumah. Kondisi ini pun patut dikhawatirkan karena bisa memberikan dampak negatif kepada siswa.

Meskipun demikian, tidak dipungkiri ada juga dampak positifnya untuk anak-anak. “Anak bermain di luar itu sangat baik. Menghindari anak ketergantungan gadget, maka bermain di luar,” jelasnya.

Rencananya, acara dimulai hari ini dan berlangsung hingga hari Minggu besok. Target peserta sebanyak 2.000 dari Kota dan Kabupaten Magelang sudah terpenuhi. Selain lomba, acara juga diisi dengan hiburan yang menarik.

Pagelaran Antangin Junior Sports Festival digelar dari satu daerah ke daerah lain. Magelang menjadi lokasi ke-15 dari berbagai daerah yang ada. Sebelumnya, acara serupa digelar di Jogja, Surabaya, Semarang, dan lainnya. “Kami melihat di Magelang masih belum ada kegiatan seperti ini,” kata Agung.

Sebelum acara dilangsungkan, panitia sudah menggelar beberapa persiapan. Mulai dari technical meeting, TOT dan penjelasan regulasi permainan kepada perwakilan 70 sekolah. Sembilan lomba yang digelar terdiri dari permainan mandiri dan kelompok. “Bagi siswa yang meraih juara I nanti akan mendapatkan uang, tropi dan sertifikat,” urainya.

Ia berharap bahwa acara ini bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat. Selain anak, pagelaran ini bisa mewujudkan keharmonisan keluarga, antara anak dan orang tua.

“Zaman digital saat ini, penggunaan HP kepada siswa tidak bisa awasi. Alangkah baiknya anak bisa bermain di luar rumah. Khawatir kotor bermain di luar itu lebih bagus, daripada anak ketergantungan pada gadget,” jelasnya.

Jika anak tidak tergantung menggunakan gadget, maka akan memberikan dampak positif. Hubungan orang tua dan anak semakin dekat. “Semoga hubungan anak dengan ortu tidak ada jarak, bisa lebih dekat,” ungkapnya. (ady/laz/mg1)