Sesalkan Jalan Pasar Kembang Masih untuk Parkir
JOGJA – Tujuh mobil dan dua sepeda motor terjaring dalam operasi gabungan untuk menertibkan kendaraan yang berhenti di sepanjang Jalan Pasar Kembang, Selasa (14/8). Kegiatan diselenggarakan oleh Dishub DIJ dan Kota, Polresta Jogja, Ditlantas DIJ bekerja sama dengan PT KAI.
Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas Dinas Perhubungan DIJ Bagas Senoadji mengungkapkan, operasi gabungan digelar untuk meminimalisasi kemacetan karena banyaknya kendaraan berhenti di badan jalan depan stasiun. “Ruang jalan dipergunakan untuk lalu lintas bukan untuk parkir, dan PT KAI sudah menyediakan lahan parkir yang luas,” ujarnmya.
Sebagai solusi PT KAI sudah menyediakan tempat untuk penjemputan, kebanyakan pelanggar berhenti untuk menjemput teman atau keluarga. “Diharapkan masyarakat menggunakannya,” tambah Bagas.
Sebelumnya Dishub Kota sudah sering melakukan razia penertiban dan sosialisasi, namun kebiasaan masyarakat tetap memarkir kendaraannya di depan stasiun. Bagas menambahkan agar masyarakat sadar tentang rambu-rambu yang telah disediakan.
Untuk langkah ke depan, Bagas mengatakan sudah seharusnya masyarakat sadar bahwa berhenti di depan rambu-rambu adalah pelanggaran. Tidak mungkin dari pagi sampai malam menerjunkan petugas di area Pasar Kembang. “Jangan tertib kalau hanya ada petugas, masyarakat juga harus sadar,” ujarnya.
Kepala Seksi Penindakan Pelanggaran Ditlantas Polda DIJ Kompol Aris Waluyo mengaku sangat mendukung kegiatan operasi ini. Petugas kepolisian hanya bertugas membantu yaitu melakukan penindakan. Karena jika tidak ditertibkan bisa mengakibatkan kemacetan. “Telah dipasang rambu-rambu dilarang berhenti. Berhenti saja tidak boleh, apalagi parkir , maka dari itu kami lakukan penilangan,” ujar Aris.
Kasubmit Turjawali Satlantas Polresta Jogja Ipda Jayeng Hadi mengaku pihaknya akan konsisten bekerja sama melakukan penertiban. “Kami tak ada henti-hentinya melakukan penertiban para pelanggar parkir yang selama ini dikeluhkan masyarakat,” ujarnya.
Salah seorang pelanggar yang terjaring razia adalah Ruza Imannulah, 18. Ia mengaku baru pertama kali terjaring razia. Ruza beralasan waktu itu sedang menunggu teman. “Tadi cuma berhenti bentar nunggu teman, tapi malah ditilang,” ujarnya. (cr5/laz/mg1)