SLEMAN – Sapta Candra Miarsa, 39, warga asal Samodaran, RT 02/RW 10 Banyuraden, Gamping, Sleman ini mengajukan diri sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sapta mengaku tertarik mencalonkan diri sebagai caleg karena ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa politik itu tidak selalu negatif.

“Melihat pertumbuhan dan siklus politik yang kurang baik dapat mengubah pola pikir masyarakat mengenai apa yang dinamakan politik,” ungkap Sapta, sapaannya, saat Morning Tea with The Candidate di kantor Radar Jogja, Kamis (6/9).

Dalam pandangan politiknya, Sapta memiliki dua sosok idola yang memengaruhi cara berpikirnya. Yakni Ir Soekarno dan Joko Widodo (Jokowi). Dua sosok tersebut, menurutnya, mampu memberikan inspirasi bagaimana berpolitik dari hati.

“Soekarno pendiri bangsa. Orasinya bagus, semangat perjuangannya bagus. Sedangkan Jokowi, merupakan sosok yang berkepribadian bagus. Kesederhanaannya patut dicontoh dan diacungi jempol,” tutur Sapta yang memiliki hobi traveling dan climbing ini.

Dalam berpolitik, Sapta memilih bergabung dengan PSI sebagai perahu yang ditumpanginya untuk mengenal masyarakat lebih dekat. Dia pun berkeinginan membantu masyarakat menuju kesejahteraan. Caranya, dengan membuat regulasi dan mengawal implementasinya. Misalnya, di bidang pertanian.

“Harga hasil pertanian saat panen, itu kan sering anjlok. Hingga untuk balik modal pun sudah. Nah, itu perlu regulasi yang berpihak pada petani,” tutur Sapta yang juga menjadi pengajar di sebuah universitas di Jogja.

Pria kelahiran 21 November 1978 ini mempunyai misi membangun e-Desa, tujuannya membawa potensi desa agar dilirik oleh investor dan menciptakan pangsa pasar. “Dengan e-Desa dan e-Budgjeting di tingkat desa atau kelurahan,” ungkapnya. (cr6/ila)