Kecintaan pada dunia fotografi dan penerbangan mengantarkan Theodorus Aji Baruno pada aviation photography. Pesawat melintas di udara dengan latar belakang erupsi Gunung Merapi adalah salah satu karyanya fenomenalnya.

DWI AGUS, Sleman

BERCITA-CITA menjadi pilot. Tapi biayanya mahal. Theodorus Aji Baruno pun memupus cita-citanya itu. Namun kecintaannya pada dunia penerbangan tidak pernah surut. Hanya, wujudnya lain. Aji Baruno bukanlah nama asing bagi pecinta fotografi. Terutama bagi peselancar media sosial Instagram.

Radar Jogja berhasil menghubungi Aji beberapa waktu lalu. Lewat akun Instagram-nya. Sepakat, ketemuan di Museum Dirgantara Mandala TNI Angkatan Udara. Rabu (28/11). Aji yang menentukan lokasi ini. Dengan maksud tertentu. Pria kelahiran 7 April 1977 itu ingin menunjukkan spot andalannya. Yang bisa diakses lewat Museum Dirgantara Mandala. Berupa perlintasan pesawat dengan latar belakang Perbukitan Breksi dan Candi Ijo.

“Tempat ini sering untuk berburu para spotter (sebutan bagi pehobi aviation photography),” ungkapnya kepada Radar Jogja setelah berbasa-basi sebentar.

“Kalau cuaca cerah sangat bagus,” sambungnya sembari menujuk pesawat yang baru saja lepas landas di Bandara Adisutjipto.

Aviation photography sejatinya bukan genre baru dalam dunia fotografi. Menjadikan pesawat sebagai objek foto, namun dengan konsep lain. Hasil jepretannya bisa dilihat di akun Instagram-nya, @th_aji_baruno. Ada ratusan foto. Hampir seluruhnya mencirikan Jogjakarta. Objek pesawat disandingkan dengan ikon-ikon Jogjakarta. Ada foto pesawat yang melintas di tengah Gunung Merapi. Ada juga pesawat dengan latar lingkungan Keraton Jogjakarta. Pesawat berpadu dengan Tugu Pal Putih pun ada. Seluruhnya dikemas dalam satu frame foto yang apik. “Kalau motret pesawat saja kesannya biasa,” ungkap ayah satu anak itu.

Memadukan pesawat dan ikon Jogjakarta bukanlah hal mudah. Sabar, adalah kunci utamanya. Untuk menanti pesawat yang sedang melintas. Namun angle dan unsur objek yang dibutuhkan harus terpenuhi. Barulah pria 41 tahun itu menekan shutter kamera.

Dari kebiasaan itu Aji hafal betul pergerekan pesawat. Misalnya saat akan memadukan pesawat dengan latar Gunung Merapi. Begitu take off pesawat akan melintas di sisi selatan gunung. “Kadang letak pesawat di bawah atau di atas gunung. Makanya harus sabar menunggu,” ujarnya.

Salah satu jepretan Th Aji Baruno saat erupsi merapi 1 Juni 2018. (DOKUMENTASI PRIBADI)

Erupsi Merapi pada Juni lalu menjadi salah satu karya fenomenalnya. Momen itu dia dapatkan secara tidak sengaja. Saat Aji dan sang buah hati berniat memburu foto di kawasan Candi Ijo. Berangkat pagi-pagi. Saat itu suasana udara perbukitan berkabut.

Sambil menunggu kabut reda, dia menemani sang anak bermain. Sejurus kemudian Aji mendengar suara dentuman. Dari arah utara dia melihat Merapi mengeluarkan material vulkanik. Membumbung tinggi, vertikal ke angkasa. Aji segera mengambil kamera andalannya. Dia sempat mendapat angle pesawat melintas di tengah erupsi Merapi. Hanya, hasil jepretannya tak terkomposisi sempurna. Lagi-lagi Aji harus bersabar. Hingga akhirnya ada sebuah pesawat Garuda Indonesia melintas dengan latar belakang awan abu vulkanik. “Pesawat Garuda itu yang terakhir lepas landas dari Bandara Adisutjipto saat erupsi terjadi,” tutur staf lab audio visual Fisip Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Ada momen lain tak kalah istimewa. Saat Aji berburu Jupiter Aerobatic Team TNI AU. Dengan latar belakang Keraton Jogjakarta. “Kebetulan angle-nya pas. Enam pesawat melintas dengan maneuver khas tepat di atas keraton,” kenang sosok yang pernah jadi sales kamera pada 2004.

Aji tak pelit berbagi tips aviation photography. Seorang spotter harus memiliki konsep matang. Fokus pesawat atau perpaduan dengan objek lain. Berangkat pagi pukul 05.30 lebih baik. Untuk mendapatkan komposisi cahaya terbaik. Lalu tentukan lokasi strategis. Tak kalah penting, kombinasikan perpaduan speed, diafragma, ISO (ukuran sensitivitas sensor terhadap cahaya), white balance, hingga picture style pada kamera. Komposisi yang pas akan menghasilkan karya luar biasa. Buktinya hasil jepretan Aji dengan Canon EOS 550D. Kamera yang cukup tua di kelasnya. Meski kini dia melengkapi diri dengan kamera mirrorless Fuji XT 20.

Kehadiran New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo sangat ditunggu-tunggunya. Untuk mewujudkan impiannya. Memotret pesawat berbadan besar dari berbagai negara. Dengan angle baru. Sekaligus tantangan baru. (yog/rg/mg3)